"Bisa-bisanya aku marathon film, padahal pekerjaan lagi numpuk?"
Aku yakin sebagian besar dari kamu pasti suka nonton film, sama sih kaya aku juga. Aku, bisa dikatakan sering banget nonton film-film action, fiksi, atau ya kalau lagi di Malang ke Bioskop nonton sendirian kalau lagi ada film baru. Menariknya gak jarang, nonton film, meskipun menyenangkan tapi hal ini bisa menghambat kita dalam menyelesaikan pekerjaan.Â
Bukannya cepat-cepat ngelarin pekerjaan buat nonton, yang ada malah kita yang keasikan nonton film, malah gak sadar waktu dan kerjaan jadi gak kelar-kelar. Atau, film juga dijadikan alasan buat mencari inspirasi. Nah, biasanya pekerja kreatif nih, kayak aku misalnya yang suka menulis gitu, kadang aku akuin sok-sok an aja nyari inspirasi sebelum nulis, padahal mah akhirnya pekerjaan yang sedang menunggu untuk diselesaikan malah ditunda-tunda.Â
So, kalau misalkan kamu mengalami masalah yang serupa seperti aku, dimana kamu suka banget menunda-nunda pekerjaan, maka kamu berada pada artikel yang tepat. Kalau kamu lagi ada kerjaan, gak papa kamu baca tulisan ini dulu sampai selesai sebelum kamu mengerjakan pekerjaanmu, agar nantinya kamu menjadi lebih produktif dan gak nunda-nunda pekerjaan lagi.
Kebiasaan menunda atau yang dalam istilah psikologinya disebut prokrastinasi adalah hal yang mungkin banyak dari kamu yang membaca tulisan ini juga mengalami hal ini.Â
Memang wajar sih, kebiasaan prokrastinasi atau kebiasaan menunda ini muncul karena kita punya pikiran serta emosi negatif terhadap tugas atau pekerjaan kita. Entah karena tugas itu sulit, ngebosenin, ambigu, dan masih banyak lagi faktor negatif yang kita rasain. Intinya, semua alasan tadi itu membuat kita prokras. Nah, dampaknya biasanya pikiran-pikiran kita tentang tugas itu akan menghalangi kita buat langsung menghadapi tugas yang ada di hadapan kita.Â
Meskipun, kita sebenarnya tahu bahwa menunda pekerjaan itu memang gak baik buat kita. Tapi tentu ini beda dengan ketika kita nonton film, dan menunda pekerjaan demi hal lain yang notabene lebih menyenangkan daripada bekerja. Kalau kita lagi contohnya ya, nonton film gitu, kita biasanya langsung ngerasa kan kalau sesuatu itu adalah hal yang menyenangkan.Â
Memang sudah menjadi naluri manusia yang suka merasakan kesenangan daripada pressure. Jadinya, kita lebih memilih untuk menonton film.
Setiap orang yang secara umum apabila ditawari opsi memilih capek atau senang, ya orang akan lebih cenderung memilih untuk senang. Jadinya gak heran, kalau kita jadinya lebih memilih untuk menonton film dan menunda pekerjaan yang kita anggap kurang menyenangkan.Â
Nah, tapi masalahnya gini, kita juga perlu sadar kalau masalah ini ditumpuk, kalau menunda-nunda terus, ya jadi nanti bakalan mendatangkan masalah yang lebih besar lagi di kemudian hari. Dan ini, udah jadi akar masalah dari banyak sekali orang yang pernah cerita dan nanya ke aku tentang ia yang suka sekali prokrastinasi. Pasti aja ditemuin dampak yang bermacam-macam, kita jadi stres, frustasi, kecemasan berlebih, overthinking, intinya dampaknya negatif gitu buat kesehatan mental dan produktivitas.
Belum lagi kalau pekerjaannya gak selesai, bisa jadi hal itu berpengaruh ke performa kerja dan menghasilkan dampak yang negatif jadinya kayak lingkaran setan gitu. Kalau kamu gagal di pekerjaan, ya ujung-ujungnya kamu makin stres, abis stres kamu gagal lagi ya udah kamu stres lagi untuk kedua kali, hal ini bisa terulang berkali-kali. Dan ujung-ujungnya biasanya kamu akan menyalahkan diri kamu sendiri dan terpikir seperti ini,
"Kenapa ya aku kayak gini, kenapa ya gak aku kerjain dari dulu, kenapa ya aku milih nonton daripada milih pekerjaan yang harus segera aku selesaikan?"Â