Biasanya, Fangirl atau Fanboy (Sebutan untuk para fans Idol) tidak akan mengeluh mengeluarkan kocek dalam demi konser tiket, stuff atau merchandise idol kesukaan mereka. Atau, bisa saja artis indonesia yang memiliki bisnis lain, sebut saja dalam hal skincare. Biasanya para puan akan membelinya tanpa nawar meskipun harganya lebih tinggi dari skincare sejenis di pasaran.Â
Di sisi lain, ada teman atau keluarga yang sedang merintis sebuah bisnis baru, seringkali kita meragukan mereka, mematahkan semangat mereka, dan berkata,
"Ah gak mungkin lah bisnis kamu bisa jalan, paling beberapa bulan lagi juga bangkrut"
"Ah, barang kamu kemahalan, masa segini sih! Aku tau lah modalnya berapa. Kalau jual ke aku jangan mahal-mahal, masa kamu kasih harga segitu sih sama temen sendiri,"
"Yah elah Puj, nge-desain ginian doang, masa iya harganya segini, kasih harga teman lah, kita kan udah temanan lama!"
Coba deh kamu bayangkan, kamu terkadang begitu mudah mensupport orang-orang yang tidak kamu kenal seperti artis-artis Indonesia atau artis luar yang mana tanpa kita tahu penghasilan mereka udah banyak banget. Sedangkan kita terkadang akan menciptakan jutaan alasan untuk tidak mendukung orang-orang yang terdekat dengan kita.Â
Aku sebagai seorang penyedia jasa design atau yang aku sebut di profil, aku seorang kuligrafis, sering banget mendapat keluhan dan curhatan dari kawan-kawanku seperjuangan yang juga designer, photografer, atau videografer yang oleh temannya yang lain dimintain tolong membuat desain poster, pamflet, logo, suruh foto produk, videoin produk, dimana harga dari aku dan teman-temanku sering banget ditekan sama customer yang notabene adalah teman sendiri. Biasanya ngomongnya gini,
"Lah, kok harganya segini, kan itu gampang. Cuma ngefoto sama ngevideoin doang, ngedit-ngedit gini doang bentar kan gampang,"
Padahal aku yakin teman-temanku yang meminta tolong padaku itu enggak tahu perjuangan yang aku lakukan dibalik mengerjakan apa yang mereka minta. Sebut saja, aku meluangkan sedikit atau bahkan banyak waktu kuliahku untuk mengerjakan apa yang mereka minta. Belum lagi, kalau ada dari temanku yang banyak sekali meminta revisian editan.Â
Belum lagi, aku sendiri yang belajar mendesain secara otodidak, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan banyak sekali mengeluarkan pengorbanan dan pengalaman yang tidak sedikit untuk mencapai skill seperti sekarang.Â
Meskipun, aku amini hingga sekarang-pun aku masih terus belajar, aku masih sering mengalami yang namanya 'trial and error' dalam prosesku belajar. Bagaimanapun, aku mencoba untuk berbisnis atau bekerja secara professional untuk dapat hidup dan menyalurkan hobi serta passion yang aku miliki.
Iseng saja, aku kemaren bertanya di snap Whatsapp-ku mengenai definisi "Harga Teman"Â menurut teman-temanku, disini aku akan menampilkan dua foto Screenshots tanggapan dari temanku.
Kedua temanku ini mewakili 31 orang yang me-reply pertanyaanku dan ajaibnya, jawaban mereka semua, SAMA!