Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suudzon di Toilet Umum

6 Desember 2015   08:13 Diperbarui: 6 Desember 2015   15:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bicara toilet itu memang serba salah. Dibilang penting tapi sebagian orang pasti menganggapnya tabu. Karena inilah agak jarang ada yang tertarik mengulas soal toilet. Yang paling umum adalah soal toilet duduk dan toilet jongkok.

Banyak artikel di dunia maya yang membahas antara dua jenis toilet ini. Mayoritas masyarakat modern memang lebih menyukai toilet duduk.Tinggal pencet, semuanya beres. Benar-benar praktis.‬

‪Tetapi tidak sedikit masyarakat yang masih menggunakan toilet jongkok. Mereka yang masih menggunakan toilet jongkok kebanyakan karena mengikuti tradisi turun temurun. Yang saya tahu, dari segi medis toilet jongkok memang lebih lebih sehat.

‪Bagi saya silahkan saja, mau jongkok atau duduk monggo.Yang penting anda jangan duduk di toilet jongkok, dan jangan jongkok di toilet duduk. ‬

Selain dua jenis toilet tadi, ternyata ada sebagian kecil masyarakat yang tidak menggunakan keduanya. Mereka masih melestarikan tradisi nenek moyang yakni BAB di sungai. Kalau anda pernah ke Pulau Kalimantan, keberadaan jamban di pinggir sungai merupakan hal yang lumrah.

Saya tak bisa membayangkan mereka yang terbiasa BAB di jamban terpaksa harus menyelesaikan urusan biologis di toilet duduk. Wah, kayaknya repot bener itu. Anda jangan ikut-ikutan membayangkan. Sebab hasilnya pasti menggelikan sekali.

Menurut hemat saya, orang yang terbiasa menggunakan toilet duduk, dapat dipastikan orang tersebut bisa dengan mudah menggunakan toilet jongkok. Bahkan jamban tradisional sekalipun. Wong tinggal jongkok, yang penting airnya cukup. Beres!‬

‪Tapi ini tidak berlaku dengan masyarakat tradisional yang tak terbiasa dengan toilet duduk. Dulu, ketika saya belum familiar menggunakan toilet duduk, saya pasti menghindar dan akan mencari toilet jongkok. Apalagi kalau sedang berada di mall atau pusat perbelanjaan modern lainnya.‬

‪Kalau membuka pintu toilet dan melihat bahwa didalamnya cuma ada toilet duduk, saya langsung menutup pintu toilet dan mencari toilet lainnya yang bergenre jongkok. Tetapi belakangan, saya mulai menyukai toilet duduk. Mungkin juga saya sudah terbawa arus modernitas sehingga urusan toilet saja harus yang modern juga.‬

‪Tapi itu tak penting. Yang jauh lebih penting, ketika anda hendak menggunakan toilet duduk di mall, di pesawat terbang atau di pusat perbelanjaan modern, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan.‬

‪Yang pertama, anda dilarang berprasangka baik. Di toilet umum modern, prasangka baik itu haram hukumnya. Pokoknya sampai anda membuka pintu toilet, anda harus bersikap suudzon. Suudzonnya harus selevel dengan suudzon masyarakat Indonesia kepada para pemimpin di republik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun