[caption caption="Sumber foto ; kembangpete.com "][/caption]Apa yang bisa diambil pelajaran dari seekor anjing?
Memang, doktrin beberapa agama membuat seolah-olah anjing adalah hewan yang sangat menjijikkan. Label najis yang disematkan kepada hewan bernama anjing semakin menambah rasa jijik sebagian manusia terhadap anjing.
Bahkan didalam sejarah Islam, hanya anjing yang ada didalam kisah Ashabul Qahfi bernama Qithmir yang akan dimasukkan kedalam surga. Tapi sebagian manusia lupa atau pura-pura lupa, kalau Tuhan menciptakan anjing bukan untuk dijauhi atau dihinakan. Anjing adalah ciptaanNya, dan tidak ada ciptaanNya yang tidak berguna.
Terlepas dari kekurangan anjing, manusia terlalu suudzon dengan sisi positif hewan bernama anjing. Saya jadi teringat sebuah kisah, suatu ketika ada pak haji yang sangat alim dan disegani di kampungnya sedang berjalan menuju Masjid untuk mengimami solat Jum'at. Seperti orang alim kebanyakan, di tangannya terdapat butir-butir tasbih yang terbuat dari kayu jati.
Di satu tikungan, pak haji dihadang oleh anjing besar berwarna hitam. Lidahnya menjulur keluar, sementara air liurnya menetes tak beraturan. Melihat ada anjing dihadapannya, pak haji yang menggunakan jubah dan sorban berwarna putih langsung menghentikan langkahnya.
Tak diduga, anjing tersebut langsung menyerang pak haji dan merobek-robek gamisnya. Mendapat serangan seperti itu, pak haji langsung mengambil kayu berukuran besar dan memukuli anjing tersebut sampai babak belur.
Mendapat perlakuan seperti itu dari seorang yang dikenal alim, anjing tak terima. Anjing langsung lapor kepada Tuhan. "Ya Tuhan, saya mau lapor...!"
"Iya ada apa njing?".
"Saya dipukuli oleh pak haji yang mau berangkat jum'atan itu".
"Hai pak haji, stop, stop dulu. Ada yang mau kutanyakan. Kenapa kamu memukuli anjing hitam itu?
"Dia menggigit saya, sampai gamis ini robek-robek ya Tuhan"