Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iwak Karing Masak Asam, Makanan yang Harus Dicicipi Sebelum Anda Mati

13 Juni 2017   15:52 Diperbarui: 13 Juni 2017   16:02 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon, ada dua hal yang akan disesali orang yang sudah meninggal dunia. Pertama, ia tidak menjalankan syariat dan menjauhi larangan Tuhan. Kedua, tidak pernah makan "iwak karing masak asam". Ya, ada banyak manusia yang akan menyesal jika selama di dunia ia tidak pernah mencicipi makanan yang secara budaya sangat dekat dengan masyarakat Banjar.

Orang Indonesia boleh-boleh saja mengklaim bahwa rendang adalah makanan paling lezat di dunia. Orang Pekalongan boleh saja mengklaim bahwa megono adalah makanan dari surga. Bahkan, saya juga tidak keberatan jika masyarakat Banjar menobatkan Soto Banjar sebagai makanan yang ikonik dan melegenda. Tetapi, bagi saya iwak karing masak asam adalah karya paling agung yang pernah dibuat oleh manusia. Saya juga berani menyebut makanan ini sebagai sebuah fenomena budaya populer di kampung saya. Posisinya setingkat di atas Rhoma Irama dan berada satu tingkat di bawah Nahdatul Ulama. 

Tidak banyak makanan yang berhasil menaklukkan lidah saya, sebab dalam urusan kuliner saya memang agak "milih-milih". Sebagai contoh, saya suka bakso. Tetapi, saya tidak menýukai bakso yang kuahnya sudah dingin. Apalagi jika kuah baksonya dicampur dengan Pertamax. Saya juga suka nasi goreng, walaupun tidak terlalu fanatik. Nasi goreng favorit saya adalah jenis nasi goreng yang harus diberi sedikit lada. Tidak terlalu manis, juga tidak terlalu asin. Saya lebih suka membeli nasi goreng yang masih "fresh", bukan nasi goreng yang sudah lama disimpan di dalam termos. 

Makanan lain yang saya sukai dan saya agak fanatik kepadanya adalah sate ayam. Namun, saya tidak menyukai sate ayam yang ada gajih-nya. Saya suka sate yang murni, tidak tercampur bidah, tahayul, dan churafat. Selain itu, makanan favorit saya lainnya antara lain lontong opor, nasi kuning, coto makassar, mie ayam, ketoprak, ayam panggang, ayam betutu, dan ayam kampus. Oh, tidak. Mangsut saya adalah ayam kampung goreng. 

Ada cukup banyak makanan yang sudah saya cicipi semenjak saya kecil. Tetapi, saya belum pernah menemukan makanan yang memiliki citarasa ajaib seperti iwak karing masak asam. Bagi Anda yang tidak pernah tinggal di Kalimantan Selatan mungkin masih belum tahu apa dan bagaimana iwak karing masak asam itu. 

Iwak karing masak asam terbuat dari bahan dasar ikan asin telang (ikan tengiri yang sudah diasinkan).  Cara membuatnya pun sederhana. Ikan asin telang dipotong seperti dadu lalu direndam ke air selama kurang lebih 15 menit. Air yang dimaksud tentu saja bukan air hujan, air wudhu, apalagi air aki. Setelah proses merendam selesai, masukkan ikan ke dalam penggorengan yang sudah panas. Tunggu sampai masak, lalu kemudian tiriskan. Setelah itu, masukkan irisan bawang merah dan bawang putih. Selanjutnya, masukkan air asam dan sedikit terasi. Lalu masukkan gula merah secukupnya. Kemudian, masukkan ikan asin yang sudah digoreng tadi. Taburkan garam dan gula putih sesuai selera. Terakhir, masukkan cabe merah, cabe hijau, dan tomat. Tunggu sebentar dan iwak karing masak asam sudah siap dinikmati.

Cara membuat iwak karing masak asam memang sangat sederhana. Tetapi, cita rasa makanan ini tidak sesederhana cara membuatnya. Dulu, ketika saya kecil, ibu saya selalu membuatkan makanan ini spesial untuk saya. Jika dengan makanan lain saya biasa menghabiskan sepiring nasi, iwak karing masak asam membuat saya bisa menghabiskan dua hingga tiga piring nasi. Itulah keanehannya. Saya tidak pernah merasa kenyang jika memakan iwak karing masak asam hanya dengan sepiring nasi. Ini adalah sebuah karomah yang bahkan tidak bisa ditandingi oleh rendang sekalipun.

 Bagi saya, iwak karing masak asam merupakan sebuah fenomena budaya di masyarakat Banjar. Ia bak Christiano Ronaldo atau Lionel Messi di dunia sepakbola. Ia seperti Mark Zuckerberg di dunia maya. Di dunia musik, ia seperti Queen atau Nirvana. Dan menurut saya iwak karing masak asam adalah satu-satunya makanan yang harus Anda cicipi sebelum Anda mati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun