Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesen Simbah

22 Juli 2016   16:06 Diperbarui: 22 Juli 2016   16:16 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dokpri "][/caption]

hidupmu terlalu serius, nak
cobalah engkau berkaca
dan perhatikan mimik wajahmu saat bicara
juga sorot matamu saat memandang
lihatlah jejak amarah yang hadir di setiap langkahmu

engkau perlu dipijet, nak
agar urat-uratmu tak kaku
agar otot menjadi lentur, luwes
sehingga saat engkau bicara,
lambemu nggak gampang keseleo
sikilmu nggak gampang kesemuten

kelihatannya ndasmu juga bermasalah, nak
utekmu kebanyakan dalil
juga terlalu banyak beban dalam hidupmu
santai saja, nak
hilangkan segala kekakuan dan keakuan itu
jangan lupa sarapan, perbanyaklah kelonan

terakhir pesen Simbah,
cobalah kawin lagi…
agar hidup makin banyak rezeki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun