Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fadli Zour dan Komunitas Bagang Sastra

4 Januari 2016   19:59 Diperbarui: 4 Januari 2016   20:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Fadli Zour (kiri) sesaat sebelum memukul gong tanda diresmikannya Komunitas Bagang Sastra "][/caption]

Ditengah acara launching Komunitas Bagang Sastra, Minggu (3/1/2015) kemarin, salah seorang seniman sepuh terlihat khusyuk menyaksikan penampilan para penggiat sastra di Panggung Budaya Pagatan Kecamatan Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Tokoh yang dimaksud tidak lain ialah Fadli Noor atau yang lebih dikenal dengan nama Fadli Zour. Kakek kelahiran 13 Desember 1939 itu sudah sangat dikenal dilingkungan penggiat seni Kalsel sebagai seniman dan pengarang lagu daerah Banjar. Kehadiran Fadli Zour tentu saja memberikan motivasi ekstra kepada para sastrawan muda yang unjuk gigi dalam even tersebut.

Kendati cuaca sedang tak bersahabat, namun tak menyurutkan maestro seni Fadli Zour untuk menghadiri launching Komunitas Bagang Sastra yang menampilkan sejumlah pertunjukan menarik. Bahkan ia tak bergeming ketika hujan mengguyur dengan derasnya, persis saat Komunitas Bagang Sastra menampilkan drama "Debu" yang sempat mendapat penghargaan Juara II naskah drama kategori umum dalam Poetry in Action yang digelar di Banjarbaru Kalsel pada 25 Desember 2015

Fadli Zour juga sempat mengomentari penampilan drama "Debu" yang diperankan oleh empat orang anggota Komunitas Bagang Sastra, diantaranya M Johansyah, Ngatmiyatun, Rin Dea Putri, dan Ahmad Cahyo Setio. Ia tak menyangka jika spirit sastra yang dimiliki penggiat seni lokal masih sangat kuat.

Kendati sudah tak bisa menghasilkan karya seni seperti dulu, Fadli Zour yang datang menggunakan kemeja lengan panjang dan topi yang bertuliskan Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat itu meminta agar Komunitas Bagang Sastra tidak berhenti berkarya.

Keberadaan komunitas ini juga diharapkan dapat memberi semangat baru kepada dunia sastra lokal. Apalagi beberapa tahun belakangan, semangat sastra di Tanah Bumbu sudah mulai menurun. Ini dilihat dari vakumnya sejumlah organisasi atau komunitas yang bergelut dibidang seni.

Kesedihan para seniman Kalsel karena wafatnya legenda seni Kalsel Adjim Arijadi ikut dirasakan pencipta lagu Mars Tanah Bumbu itu. Duka cita mendalam disampaikan saat Fadli Zour memberikan sambutan sekaligus meresmikan Komunitas Bagang Sastra yang ditandai dengan pemukulan gong.

Untuk diketahui, Adjim Arijadi atau yang akrab disapa Abah Adjim adalah salah seorang legenda seni Kalsel yang mendapat gelar Datuk Mangku Adat Kesultanan Banjar.

Abah Adjim meninggal dunia pada 1 Januari 2016 di RSUD Anshari Saleh sekitar pukul 22.30. Bagi Fadli Zour, Abah Adjim merupakan sosok panutan dan seorang guru di bidang seni, khususnya teater.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun