Mohon tunggu...
Puja Mandela
Puja Mandela Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis di apahabar.com

Pria biasa, lulusan pesantren kilat, penggemar singkong goreng, tempe goreng, bakso,fans garis miring The Beatles, Iwan Fals, Queen, musik rock 60s, 70s.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan atau Mr.X?

5 Desember 2015   17:52 Diperbarui: 5 Desember 2015   17:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

[caption caption="Ilustrasi "][/caption]

Sampai sekarang saya masih heran, darimana dan sejak kapan pronomina “nya” diganti menggunakan huruf “x”. Bukankah perubahan ini akan membuat suatu kalimat menjadi sangat tidak enak dibaca.

Didalam bahsa Indonesia, huruf “x” jika berada diujung kata akan diasosiasikan dengan grafem “k” dan “s”. Sehingga jika kata “milikx” dilafalkan akan berbunyi “miliks”.

Memang seringkali banyak orang mempersingkat kata “yang” menjadi hanya “yg” atau “sayang” yang biasa disingkat menjadi “syg” atau se alay-alaynya menjadi “synk”. Tapi kan singkatan ini masih nyambung dan masuk akal. Lha kalau “nya” menjadi “x” ini nyambungnya darimana coba…?

Tidak semua orang bisa disalahkan. Bisa jadi ini hanya faktor lingkungan dan kebiasaan saja. Tulisan-tulisan seperti itu ada karena pengguna fitur Short Messages Servis (SMS) atau Blackberry Messenger (BBM) mungkin tidak menyukai menulis kata yang panjang-panjang. Jadi mempersingkat kata adalah satu-satunya pilihan.

Kalau dari sisi zahir-nya sih tidak seberapa. Paling-paling hanya tidak enak dibaca. Tetapi bagaimana jika susunan kalimatnya seperti ini, “Kesempurnaan itu hanya milikx, kita wajib percaya takdirx dan rezeki sudah diatur olehx.

Lha “X” yang dimaksud disini Tuhan atau Mister X…???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun