Malaikat Malik pernah murka sekali dengan seorang kiai. Sepengetahuannya, sang kiai ini pernah satu kali menunjukkan kesombongannya dihadapan orang lain. Malaikat Malik juga heran kenapa Tuhan membiarkan kiai itu langsung masuk ke dalam surga tanpa melalui proses hisab.
Tapi sebelum Tuhan membiarkan kiai masuk ke surga. Malaikat Malik mengajukan protes. Hal ini juga dikuatkan oleh beberapa malaikat. Pokoknya kiai itu pernah sombong. Malaikat bukan asal bicara. Karena beberapa malaikat tersebut memang ditugaskan oleh Tuhan untuk mengawal sang kiai dari lahir sampai ajal menjemput.
Wah, demi menjerumuskan kiai itu ke neraka, malaikat pun berani kepada Tuhan. Bener-bener repot. Cuma karena ada sedikit sombong, sang kiai jadi tertunda masuk kedalam surga.
Walaupun proses masuk kedalam surga tertunda cukup lama, sang kiai tidak khawatir. Ia dengan sabar melayani pertanyaan beberapa malaikat. Walaupun berada dihadapan beberapa malaikat yang bertubuh amat besar, bersayap, memiliki ribuan tangan dan kaki, sang kiai sama sekali tidak menunjukkan rasa gugup. Wajahnya santai-santai saja. Bahkan sambil klepas klupus menghabiskan rokok kretek di tangannya, sang kiai tidak jarang mengumbar senyuman.
Sang kiai paham betul, kalau Tuhan itu maha mengetahui. Apakah ia pernah sombong atau tidak itu Tuhan yang menilai, bukan malaikat, apalagi manusia. Singkat cerita, sang kiai akhirnya masuk ke surga tanpa melalui siksa api neraka. Karena malaikat masih ngeyel, Tuhan pun terpaksa menjelaskan kepada para malaikat.
“Hei malaikat…! Sampeyan-sampeyan ini gimana sih… Wong waktu itu kiai ini lagi ceramah, terus dia cuma memperagakan sebagai orang sombong. Catat! Cuma peragaan…! Masa yang begitu kamu catet juga sebagai amal jeleknya…?
Hmmm….. Memang kita tidak boleh suudzon dengan siapapun dan apapun itu. Termasuk dengan kesombongan. Siapa tahu sombong-nya cuma pura-pura atau sombong untuk menguji kesombongan orang lain. Pura-pura sombong ini kan cuma perbuatan iseng. Apalagi seperti kiai tadi, sombongnya cuma peragaan saja.
Tuhan tentu tidak akan menganggap serius kesombongan jenis ini. Tuhan tak akan menganggap serius orang yang sedang iseng. Bukankah Tuhan juga maha bercanda…?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H