Tubuh yang menggigil seketika hangat
Syaraf otak seketika menggeliat
Tak terasa ujung mata mengalir air bening
Syahdu ... Kala getar ini kembali hadir
Pada keriap senja ku temukanMu pada barisan angin yang memanggilku
Menelanjangi diri mengingatMu
Luruh pada tiap tetes air mataku
MengingatMu
Sungguh getar ini kian hebat
Kian rindu aku padaMu
Memapahku untuk merangkak mengais kembali kehampaan yang sempat bergetar
Tunjukkan aku jalan menujuMu
Jalan yang pernah terlintasi kaki ini
Jalan yang tak pernah menghakimi
Aku rindu
Hingga puisi ini terlahir
Getar ini hadir dan ini semakin hebat , aku kembali kalut dan takut
Puisi Feisya 07
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H