Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Luka Perpisahan Cinta

15 Maret 2015   23:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:36 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku coba bertahan di atas panas beban penantian... Ku berjalan di tiap titisan arti kesetiaan... Cinta ku di negeri sebrang... Sebuah penantian panjang yg ku lalui dengan penuh kasih&sayang... Aku bahagia bahkan sangat bahagia.. Ketika dia mengucapkan rindu.. Kala dia berkata sangat mencintai ku... Waktu berjalan menyisir bayu.. Ternyata takdir telah menghentikan laju... Dia Yang ku sayang menghujat perpisahan di tengah penantian... Aku baru tahu... Kenapa dia menghujat perpisahan.. Karena dia telah mengikat tali pernikahan... Ya,,,,yang akhirnya penantian ini hanyalah sebuah kebohongan... Rilisan syair puisi ini Untuk kau mengerti.. Hanya kamu yang ku cintai.. Tapi kenapa kau tinggal pergi... * KAU HUJAT PERPISAHAN DI TENGAH PENANTIAN * Nadi membusung mengalir hati menjejak tegas mengukir memory.. Ambisi merelai di tiap bait inci terkunci Menguak sari tancap duri robohkan fundasi.. Curah hitam sang surya tenggelam Bidik malam datang membentang Kegelapan pun membayang Seiring gelisah ku mencekram... Hantam kau yang ku sayang akhirnya MENGHUJAT PERPISAHAN DI TENGAH PENANTIAN... Apakah kau buta akan perasaan... Ataukah kau tuli akan kesetiaan... Lirih ku sebut nama mu di tepi pembaringan sunyi Hingga tak mampu ku membuai larut mimpi Karena bayang-bayang kepergian mu menggugah kesendirian ku.. Angin berbisik rindu mengalun sendu.. Terkenanglah di mana saat itu begitu indah senyum manis mu mengambang di bibir ku.. Hingga ku terbuai&anggan ku terbang melambung tinggi keangkasa biru.. Ada yang hilang ketika sehari tak ketemu.. Rindu yang menderu menyusup alam sadar ku Tak mampu jauh dari mu Aura sendu telah membawa arus memintal wajah mu.. Tiap deru langkah ku memahat seribu hati untuk mu Tak satu pun terlewatkan Semuanya terfikir oleh mu.. Tapi kenapa... Kau pilih jalan perpisahan yg kau tunjukan..! Ku ingin kau mengerti.. Aku menunggu mu dengan sisa air mata kesetian ku... Ku bernafas karena mu... Ada kamu di mana pun itu Ada kamu di tiap jengal luang jiwa ku.. Tapi mengapa... Kau alunkan dawai kebahagiaan menjadi empedu Kau bebisingkan derita di tiap kanvas-kanvas jantung ku Kau ubah harapan ku menjadi darah kebohongan mu... Kau peras penantian ku.. Lalu kau hempas kebahagiaan ku.. Ku tunggu penuh kesabaran Ku nanti dengan segenap kesetiaan Tapi kau HUJAT PERPISAHAN DI TENGAH PENANTIAN.. Achh..inikah ihkrar yg kau janjikan Inikah janji kesetiaan.. Kau kibarkan bendera penghianatan di tiap ranting ketulusan.. Hati ku menggerus tiap waktu.. Nafas sesak bergemeretak di tiap laju memburu... Setelah kau pergi hati ku mati Bagai terpenjara sepi di liang kubur bernyayikan sunyi... Kau yang ku nanti... Semua hanya tinggal serpihan-serpihan kenangan kasih sayang menghujam tiap malam.. Kenapa smuanya terjadi.. Sia-sia sudah ku bangun fundasi hati Di atas pancaran cahaya suci Kan ku ikat kuat menatah diri Tapi dengan mudahnya pula kau lucuti di tiap inci sendi hati.. Pernah ku coba menghilangkan kecurigaan dengan mengikat tali kesetiaan Ku relai pertengkaran dengan penuh kesabaran Namun kian ku coba kian pula terasa menyakitkan.. Akhirnya ku sadari kau tak pernah mencintai ku sepenuh hati.. Kasih&sayang mu ternyata hanyalah ilusi... Love story Karya:Chinta Lintang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun