Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi luka hati

13 Maret 2015   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:44 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencintai sesosok orang yg jauh di negeri sebrang.. Hari demi hari kami lalui dengan penuh kasih sayang.. Aku sangat mencintainya begitu juga dia.. Hingga akhirnya aku harus bersabar dalam penantian.. Aku menanti dah hampir beberapa tahun.. Dengan menepis segala cobaan&rintangan agar kami tetap bisa besatu.. Entah petir apa yg menyambar ku pada hal tak ada hujan.. Aku dapat kabar jika dia telah bertunagan.. Achhhh....ya Allah.. Dada sesek jiwa ku terguncang.. Cinta yg selama ini aku pertahankan ternyata hanya sebuah permainan.. Sakit banget rasanya.. Hati ku hancur.. Serasa tak ada kehidupan lagi dalam hidup ku.. Aku rilis syair luka ini.. Agar dia mengerti.. Betapa sakitnya hati ini ketika penantian hanyalah kerudung permainan.. * KU BAHAGIA MELIHAT DIA YANG KU SAYANG MENGAPAI MAHLIGAI PERNIKAHAN WALAU SESUNGGUHNYA HATI KU MENGGERANG KESAKITAN * Tenggelam ku dalam lubang tak berujung Lelah guratan kaki menampak lelah jiwa ku pun terapung Awalnya ku lihat cahya terang kini hanya gelap yg menggatung.. Kobar sinar malam berhambur bintang Sebaris sayang pun terbuang Terbakar bara panas api membahang.. Sejengkal senyum mu pun tersandi di padang luas terbentang Penantian yg panjang akhirnya menghilang.. Apakah ku harus bertahan meninggalkan smua harapan melepas ikatan Ataukah ku harus menghilang dari sbuah jalinan.. Dada ku tersekap Sesak mencuak keluar ketika ku dengar kau di jodohkan Gelegar surga yg kau berikan Tapi tuah neraka yg kau janjikan.. Kenapa.. Kenapa..? Tak kau bunuh aku sekalian dari pada ku harus menerima siksa mu berlahan.. Sakit.. Sakit sayang.. Dan yg lebih menyakitkan lagi DIA yg mengatakan DIA yg memberi kabar bertunangan.. Achhhhh,,,,,kenapa.. Kenapa bukan kau sendiri yg mengatakan Mungkin ku akan lebih mengerti akan kenyataan Mungkin ku akan lebih memahami arti keikhlasan.. Kini ku hanya bisa menjerit keras lantang di kanvas dunia Hanya mampu memeluk membelai mendekap kasih hampa.. Hanya mampu melihat mu dari kejauhan saat kau bersanding dengan dia Memandang janur kuning melengkung di sela-sela mahkota Hanya bisa meratapi menaggis sedih liangkan air mata luka.. Ya Allah.. Ku tahu semua kehidupan yg ku jalani adalah bagian dari rencana-Mu Mungkin ku tak akan sanggup bertahan tampa perlindungan dari -Mu Berikanlah hamba kekuatan&kesabaran untuk hadapi segala cobaan yg Engkau berikan.. Hamba pun tahu Jika akhirnya cinta ku tak bertautan Tapi ku BAHAGIA MELIHAT DIA YANG KU SAYANG MENGAPAI MAHLIGAI PERNIKAHAN, WALAU SESUNGGUHNYA HATI KU MENGERANG KESAKITAN... Story love Karya: Chinta Lintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun