Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Hamparan Sujudku

15 Maret 2015   19:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku liris taubat nasuhaa.. Akan perbuatan yg ku lakukan dunia.. Air mata hina telah membawa ku dalam siksa api neraka... * DI HAMPARAN SUJUD KU * Awan melalang di ega-ega langit menghimpit serasa mencekik.. Mencambik angin suara menderu melilik... Menggelegar berjalan tertatih menjerat pedih luka&rintih... Menahan sasaran nanah penuh resah berjalan lemah terpaku dalam bisu... Kala durja dosa-dosa telah bersimpah darah mengalir bagai desir pasir yg tak dapat ku usir... Di bawah atap meratap tertutup rapat.. Ku bersujud menghadap mulut mencercap laval penuh keringat.. Dosa yg sering ku buat tapi tak pernah ku bertaubat... Kenapa.. Ku dulu sering terjerat dalam lubang maksiat... Luka&hina masih menyatu hingga ku malu bertikah dengan petuah menyesal pun ku tak pernah... Hati ku bergetar kala dosa mengatar lepas dari kebenaran... Teriak lantang menantang pa mungkin di dengar... Kini ku hanya bisa meratapi dosa-dosa yg telah ku lalui... Ya Robb,, Hati ku meronta-ronta di tengah gelombang asa yg melanda.. Pantaskah ku di surga....! Mungkin ku terlalu bangga dengan salah&dosa... Hingga ku terlena akan nikmatnya fatamorgana dunia... Ya Robb,, Tiap waktu badan ku ngilu kaku seakan merobek jantung pembulu terbayang akan sosok yg ku hina dulu,, Tiap saat isak tanggis jerit bayi mengiris terdengar tak mau lepas seakan melekat merenget minta di kasihani,, Kala Arborsi demi arborsi sering ku lakukan berkali-kali,, Tiap hari hati ku tertusuk duri yg sulit ku lepasi.. Mengegam jemari memukul tak terperi... Dah berapa banyak orang yg ku sakiti... Dah berapa banyak insan yg ku dholimi... Ku caci maki di tengah orang yg seharusnya ku sayangi... Ya Robb,, Sungguh ku teraniaya tak mampu menahan siksa-Mu ya Allah,, Mencambik,menerkam tak padang siang&malam,, Trus&trus tak pernah padam... Ya Allah.. Terimalah taubat ku&Hilangkanlah segala pedih merintih yg tiap saat buat ku perih... Ya Allah,, Ampunilah hamba-Mu ini yg lupa mensyukuri atas rahmat-Mu.. Yang lalai menjalankan perintah-Mu&tak pernah menjauhi ralangan-Mu.. Ya Allah... Engkaulah sagn pemilik ampunan... Bila Engkau campakan ku kepada siapa ku berharap selain kepada-Mu... Ku bersujud menghadap-Mu,, Meminta belas kasih-Mu.. Ya Allah.. Terimalah taubat ku&unilah segala dosa-dosa ku...

SYORY RELIGI PUISI Karya: Chinta Lintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun