Ingatku tersebar pada benih padi
Rinduku tertanam pada akar padi
Benih padi tertanam harap raih
Hari cerah esok hari
Ingatku tumbuh di atas tanah
Harapan hidup warisan ayah
Rinduku lahir di dalam kasih
Abadi bunda almarhumah
Ingatku meleleh di atas piring makan
Almarhum ayahanda
Rinduku menangis di dalam gelas minum
Almarhumah ibunda
Inginku mencicip masakan hati ayam
Bekisar putih peliharaanku
Kangenku mencium aroma nasi ketan hitam
Berkah benih padi yang tertanam
Oleh tangan kasih ibundaku
Tangisku menetes pada tangan bunda
Yang menyuapku
Senyumku tersungging pada bibir bunda
Yang menciumku
Oh...ibu! apa engkau tahu?
Kuingat masakan hati
Ayam bekisar putih
Nasi ketan hitam tanakanmu
Air liurku tertelan tenggorokku
Sebagian meleleh lewat sudut bibirku
Beriring air bening lewat sudut mataku
Ikuti air liurku
Jatuh teteskan rindu
Pada air wudhu di hadapanku
Oh...ibu! di negeri akhirat
Salatku sebarkan benih-benih doa
Akarnya tertanam dalam ladang hatiku
Harap raih buah kasih Ilahi
Tuk ibunda masak pada tungku abadi
Tuk ibunda suapkan pada ayahandaku.
Batam Pos, 23052004
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H