Dalam kesadaran utuh bantu aku memetamorfosa
melepaskan kepalsuan sayap-sayap luka
sedikit perih secara bahagia
Dan hidup yang tersisa, masih berfungsi menerangi
kisi-kisi hati tersembunyi, atau sekadar
sebagai kerlip lilin, penerang bagi redup jiwa-jiwa
Sehingga semoga kelak masih sempat kuhirup, aroma
perjamuan terakhir Mu di rumah kalbu, secara sederhana
setenteram, seikhlas se-apaadanya
*) Jumat Agung, 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H