Tentang Asing, yang Sepertinya Sudah Tidak Asing Lagi

aku berpapasan lagi
dengan malam asing,
yang sepertinya sudah tidak asing lagi
meski langit malam berganti wajah bulan
tetapi aku sangat mengenalinya
dari cemasnya menatap senja
hingga telapak tangannya menutup senyumnya
menurutku ia masih tetaplah malam, hanya saja aku yang sudah siang

aku bersinggungan lagi dengan hujan asing,
yang sepertinya sudah tidak asing lagi
meski bentuk hujan berganti rintik gerimis
tetapi aku sangat mengenalinya
dari raut bahagianya memeluk hujan
hingga hal-hal apa yang membuat air matanya turun
menurutku ia masih tetaplah hujan, hanya saja aku yang sudah panas

aku berhadapan lagi dengan tempat asing,
yang menurutku sudah tidak asing lagi
meski suasana tempat berganti bangunan baru
tetapi aku sangat mengenalinya
dari gaya posenya ketika difoto
hingga cara makannya ketika berada ditengah keramaian
menurutku ia masih tetaplah tempat, hanya saja aku yang sudah tutup

aku berseberangan lagi dengan jalan asing,
yang sepertinya sudah tidak asing lagi
meski jenis kendaraan berganti tangan pengemudi
tetapi aku sangat mengenalinya
dari rasa takutnya ketika didepan jalan ada turunan tajam
hingga gelisah duduknya ketika berada didalam kendaraan mewah, ia mudah mual
menurutku ia masih tetaplah jalan, hanya saja aku yang sudah salah

aku berurusan lagi dengan rumah asing
meski letak rumah berganti alamat lain
tetapi aku sangat mengenalinya
dari alasan kenapa ia tak betah di rumah
hingga rasa bencinya ketika orang yang dicintainya mendiamkannya terlalu jauh
menurutku ia masih tetaplah rumah, hanya saja aku yang sudah pindah