Setelah hujan reda
Tirai abu-abu semesta terbuka
Cerita yang pernah mati ini, sementara waktu diberi udara
Mungkin saja lalu-lalang lelah
Atau lampu merah yang merasa tak tega menyaksikan perhentian kita yang tak pernah berubah
Setelah hujan reda
Sisa-sisa tangis menggenang
Sesudah diderasi momen-momen yang lengang
Mungkin saja tempat-tempat baru tak mudah sakit akan canda
Atau cuaca buruk yang merasa berdosa meninggalkan tubuh-tubuh lemah berpayung duka
Setelah hujan reda
Mungkin saja indahnya pelangi belum sempat menemukan kita, dalam keadaan yang jauh lebih berwarna.
Tetapi nanti sebentar lagi kau dan aku bahkan akan terlihat jauh lebih hidup yang sehidup-hidupnya, sebab setelah terlalu banyak melewati lorong-lorong gelap air mata. Di situ kita sudah tak lagi mencari apa-apa;
Selain rasa tenang yang setenang-tenangnya.
***
Puhid Akhdiyat
22/07/21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H