Menghitung kenang
Nama-nama yang pernah menetap
Satu per satu menyebut dirinya hilang
Siapa tahu juga dalam hitungan hari kau dan aku mungkin berikutnya yang akan lenyap
Mendengar pulang
Suara-suara lama yang kemudian mengering. Tuhan tak melarang, semesta pun tak mengarang
Apabila masing-masing kening kita sejenak bersimpuh saling merayakan hening
Dalam bisikan-bisikan luka yang kemungkinan tetap datang
Kita pun masih percaya hari-hari akan kembali cerah
Namun tak memungkiri juga jika di salah satu mendung kedua mata kita akan kembali basah
Oleh perhitungan yang salah
Atau keyakinan yang kalah
Tetapi kau dan aku
Jangan dulu terbunuh
Sebab diantara kita masih saling berutang, sembuh
Untuk sebuah kenangan manis yang mungkin saja takkan mengering di musim kemarau
***
Puhid Akhdiyat
17/07/21.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI