Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: 10 Detik

9 Juli 2021   03:39 Diperbarui: 18 Juli 2021   13:04 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: phydc via Pixabay

Aku ingin menjadi sebuah pemandangan
10 detik sebelum bangunmu khawatir kesiangan
Karena aku lebih tahu
Kau lebih khawatir kembali ditinggalkan

Aku ingin menjadi kabar-kabar menyenangkan
10 detik sebelum pikiranmu panik akan ketidak-baikan
Karena aku mudah tahu
Kau lebih mudah mempanikan ketidak-biasaan

Aku ingin menjadi lampu-lampu penerangan
10 detik sebelum matamu bilang takut gelap
Karena aku sangat tahu
Kau lebih takut sendirian

Aku ingin menjadi payung sandaran
10 detik sebelum hatimu bilang benci mendung
Karena aku lebih tahu
Kau lebih membenci kehujanan

Aku ingin menjadi sedamai pelukan
10 detik sebelum masa lalumu bilang cemas terhadap kebersamaan
Karena aku teramat tahu
Kau lebih mencemaskan sebuah perpisahan

Puhid Akhdiyat

09/07/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun