Langit lupa pernah abu-abu
Mendefinisikan kita yang lupa akan mendung masa lalu
Terkadang cerah mungkin tersandung
Tetapi hujan tak menjadi air mata di langit yang kehilangan awan murung
Apalagi di mendung merah muda
Di mana hati kita hanya saling memutar senandung
Merayakan yang (pernah) patah
Dan mensyukuri yang (masih) ada
Langit ingat masih jingga
Memuralkan kita yang teringat akan angin lama
Terkadang indah mungkin tersanjung
Tetapi senja tak menjadi gelap di langit yang kehilangan awan cenderung
Apalagi di mendung merah muda
Di mana hati kita hanya saling memutar senandung
Menyederhanakan yang susah
Dan memulangkan segala kisah-kasih-kesah yang tempatnya bukan di dalam dada
^^^
Emperan lupa, 29/06/21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H