Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendung Merah Muda

29 Juni 2021   20:48 Diperbarui: 29 Juni 2021   21:47 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit lupa pernah abu-abu
Mendefinisikan kita yang lupa akan mendung masa lalu

Terkadang cerah mungkin tersandung  
Tetapi hujan tak menjadi air mata di langit yang kehilangan awan murung

Apalagi di mendung merah muda

Di mana hati kita hanya saling memutar senandung
Merayakan yang (pernah) patah
Dan mensyukuri yang (masih) ada

Langit ingat masih jingga
Memuralkan kita yang teringat akan angin lama

Terkadang indah mungkin tersanjung
Tetapi senja tak menjadi gelap di langit yang kehilangan awan cenderung

Apalagi di mendung merah muda

Di mana hati kita hanya saling memutar senandung
Menyederhanakan yang susah
Dan memulangkan segala kisah-kasih-kesah yang tempatnya bukan di dalam dada

^^^

Emperan lupa, 29/06/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun