Langkah kita berniat pergi, sebagaimana malam lenyap tersapu pagi. Serupa langit bersin-bersin--demam tinggi. Tetapi hujan yang menetes tak pernah membenci langit kala tempiasnya dengan bumi tak bisa di ajak bersinergi
Lelah mengalah seperti ingin cepat sudah
Sebab kata-kata kita sering basah
Di basahi banyak terserah
Rencana sering rebah
Dan cuaca hati kita memang sedang mendukung untuk merebahkan banyak arah
Tetapi di luaran sana bunga-bunga tertawa
Pangeran kodok tak lagi sungkawa
Mereka bersyukur karena hujan masih menurunkan nyawa Dan kita malah mengeluh tak bisa legawa
Rumah kita jelas berbeda namun semesta kita sepakat kalau hujan belum lah reda, sama seperti halnya kita yang terpaksa harus bergumul dengan banyaknya rintik jeda. Semirip kehujanan tetapi tak basah di antara serius atau bercanda
Aku dan kamu memang alangkah baiknya meneduh di balik emperan tunda
Sampai hujan benar-benar reda
Bintaro, 03/04/21.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H