Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Pemikul Malam

1 April 2021   23:06 Diperbarui: 1 April 2021   23:31 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tanpa siapa-siapa. Tanpa sapa
Jalanan lengang. Tetapi sepi perjalanan
Lampu-lampu menyala, hanya sebagai pertanda hari sudah malam. Bukan untuk menerangi keadaan

Kosong. Kelompang
Seram. Mencekam
Tak ada tanda-tanda kehidupan. Di persimpangan jalan sendirian ia teruskan memikul beratnya malam. Tanpa ditemani siapa-siapa. Tanpa ramahnya sapa. Tanpa ada lagi yang bisa ia senangkan hatinya. Kecuali bayangannya sendiri ketika lampu-lampu jalan menyala

Bintaro, 01/04/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun