Aku seduh mimpi
Di semesta tak berkembang-api
Tidak dari kabin pesawat VIP
Melainkan menyeduhnya di geladak kapal api
Aku setubuhi mimpi
Di ranjang sepi
Tidak dari kedai berfilosofi
Melainkan menyetubuhinya di emperan kanopi
Aku mereguk sepi
Di persimpangan mimpi
Tidak dari cangkir bersenjata-api
Melainkan mereguknya di gelas filantropi
Aku ialah semenjana kopi
Di kata-kata tak bertopi
Sesederhana aku mengorek api mimpi dan sepi
Maka menyala lah seistimewa syukur yang tak bertepi
Bintaro, 30/03/21.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI