Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sebuah Buku Jadul yang Lupa Kau Beri Judul

26 Maret 2021   00:23 Diperbarui: 27 Maret 2021   22:21 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membaca buku. (sumber: pixabay.com/Anher)

Terbelalak titimangsa
Melirik tentang langunya rasa
Aku menoleh tepat dari jendela matamu yang memangsa
Tersorot jelas dari kerut senyum mu yang kadaluarsa

Tergagu semesta
Mengutarakan tentang patahnya cerita
Ia bernyanyi tepat di daun kering telinga mu yang berpesta
Terdengar jelas dari bunyi percikan air mata mu yang bercita-cinta

Tersedak cuaca
Meledakan mendung yang terbaca
Ia meneror tepat di ruang kepalamu yang menghanca
Menghancur berkeping-keping dari detak kisah yang pasca

Ternukil pustaka
Menyeruak cerita klasik yang terluka
Aku menorobos tepat di sebuah buku jadul yang lupa kau beri judul dan sekarang kau sedang gemar-gemarnya bertatap muka
Menyelinap secara diam-diam ke selembar demi selembar perasaanku yang kini telah aku merobeknya seketika

Bintaro, 26/03/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun