di dapur ini tempat aku menanak kecewa
dari segenggam beras murah yang terlalu tinggi harga angan-angannya
hingga dalam takaran air mata yang merendam basah upaya, aku dibilang
belum dewasa katanya
sebelum aku mempunyai pola pikir yang benar-benar matang; agar nasi tak gampang menjadi bubur nantinya
di dapur ini tempat aku mengukus damba
doa-doa baik lah yang sebagai air mendidih nya
hanya untuk menguapi nama-nama yang tersekat dalam jeda-jeda yang memang harus tertutup sementara; agar perjumpaan selanjutnya lebih bermakna
di dapur ini tempat aku memanggang lupa
dalam bara kabar yang tak lagi menyala-nyala
entah itu menyapa yang Esa
atau sekadar menanyakan tentang sedang apa orang-orang terkasih di sana
sepertinya lupa sudah menghanguskan beberapa ungkapan terima kasih; karena selalu ingat dan tak pernah ke mana-mana
di dapur ini tempat aku menumis senja
aku memasaknya hanya dengan kata-kata yang tanpa membumbui perasaan apa-apa
selain merasa berdosa
karena hingga bulan purnama keburu tiba
seluruh kesukaanmu belum jua aku hidangkan secara sempurna; di meja makan mu yang telah terlanjur kehilangan selera makannya
Bintaro, 24/03/21.