Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perahu Kertas Bernahkoda Hidung Belang

19 Maret 2021   01:19 Diperbarui: 19 Maret 2021   01:21 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kertas-kertas terlipat
Seperti perasaan betina yang begitu rentan terjerat
Daftar mangsanya pun bukan hanya setelunjuk jari
Melainkan telah sebanyak hidung belangnya mengendus yang seksi-seksi

Lipatan-lipatannya pun dibentuk
Menyerupai sebuah perahu lucu yang selalu saja bermuatan maksud buruk
Janji-janji nahkoda serupa desah angin yang melenakan layar; "Percayalah denganku takkan ada badai besar menghadang"
Sikap manisnya pun piawai menyihir mu merasa nyaman menumpangi perahu yang sebenarnya telah dipenuhi banyak lubang

Katanya;
Tak mengapa di seperempat lautan; perahu kertasnya kandas
Tenggelam dan karam
Terpenting adalah si nahkoda tersebut puas
Telah sukses mengarungi samudera hasratnya denganmu----walau dalam semalam

Bintaro, 19/03/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun