Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kamu yang Seakan-akan dan Aku yang Kekanak-kanakan

13 Maret 2021   01:19 Diperbarui: 13 Maret 2021   01:54 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cerita kemarin telah sore
dan kita masih belum kehabisan rasa "HORE"

bahkan ketika tabah kita kembali digelapkan malam
Rasa-rasanya kita juga belum saling mengadopsi anak-anak "DIAM"

alasan-alasan mencinta kemarin tumbuh kembali di pagi
dan kita masih tak saling mengenal "UNTUNG-RUGI"

bahkan ketika janji kita dibangunkan siang
Rasa-rasanya kita juga tak pernah mengasuh anak-anak "BERANG"

waktu bermain hari ini diminta berhenti
dan kita masih juga belum kekurangan "ARTI"

bahkan ketika hubungan kita diputar ulang kembali esok
dan kita setuju bilamana beribu cerita kemarin takkan pernah menjadi barang "RONGSOK"

itu karena
kamu yang seakan-akan;
seakan-akan aku ini untukmu hanya sebuah permainan dari Tuhan yang kamu tahu betul cara memainkan
dan aku yang kekanak-kanakan;
iya, tugasku hanya memberimu keceriaan

Bintaro, 13/03/21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun