Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kepada Perempuan yang Kunamai Carina

18 Februari 2021   03:53 Diperbarui: 18 Februari 2021   04:35 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Wikimedia Commons


          Kepada perempuan yang sedang aku samarkan namanya
Maaf bila aku namai kamu Carina
Sebab aku terlalu penakut bila nama lain seperti Alina Annora dan Aruna cemburu kepada Nona

Kepada perempuan yang sedang ingin aku keluarkan sedikit saja dari dalam kedua bola mata
Sebab kamu terlalu terang di sepetak kamar ingatanku yang bisa saja mendurhakai perempuan lain di sana yang sudah hampir setengah mati melahirkan anaknya

Kepada perempuan yang aku namai Carina
Maaf bila terpaksa aku harus mengenalkan mu pada penaku yang masih malu-malu hingga bersembunyi di lembaran kertas yang tak pernah sunyi untuk mengisahkan tentang nona, Sebab;

Kamu itu lain
       Sedikit dingin
 Dan sederhananya kamu itu, bukan main!!
       Sehingga sering masuk tentangmu seenaknya kedalam lamunanku, tak pernah minta izin

Kamu itu unik
        diasingkan kosmetik tapi tetap cantik
Dan senyumnya kamu itu bak magnetik
        Sehingga sering menyeret setiap detik yang aku punya selalu habis hanya untuk memikirkan mu, sempurnalah Tuhan yang masih sisakan sesosok yang menarik

Kamu itu langka
       Bukan lahir dari angka atau sangka
Dan baiknya kamu itu, tanpa matematika
       Sehingga sering merugikan terlalu banyak malam-malam ku karena kamu adalah biang keladi dari mayoritas insomnia, celaka!! selama rindu masih dijajah gelisah pasti tidur malam ku belum benar-benar merdeka

Kepada perempuan yang aku namai Carina
Semoga sesudah menulis ini pria ini tak lagi disembunyikan tulisan digelapkan kesadaran dan dirahasiakan Tuhan dengan selalu saja menyamarkan perasaanya terhadap Nona

Kepada perempuan yang aku namai Carina
Kamu mau tahu tidak kenapa aku memberimu nama itu, Nona?
Sebab kamu hanya boleh menjadi bintang paling terang kedua di langit-langit hati ini,
Karena yang pertama masih tetap tentang Ibu saya 

Bintaro, 18/02/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun