Kepada perempuan yang sedang aku samarkan namanya
Maaf bila aku namai kamu Carina
Sebab aku terlalu penakut bila nama lain seperti Alina Annora dan Aruna cemburu kepada Nona
Kepada perempuan yang sedang ingin aku keluarkan sedikit saja dari dalam kedua bola mata
Sebab kamu terlalu terang di sepetak kamar ingatanku yang bisa saja mendurhakai perempuan lain di sana yang sudah hampir setengah mati melahirkan anaknya
Kepada perempuan yang aku namai Carina
Maaf bila terpaksa aku harus mengenalkan mu pada penaku yang masih malu-malu hingga bersembunyi di lembaran kertas yang tak pernah sunyi untuk mengisahkan tentang nona, Sebab;
Kamu itu lain
Sedikit dingin
Dan sederhananya kamu itu, bukan main!!
Sehingga sering masuk tentangmu seenaknya kedalam lamunanku, tak pernah minta izin
Kamu itu unik
diasingkan kosmetik tapi tetap cantik
Dan senyumnya kamu itu bak magnetik
Sehingga sering menyeret setiap detik yang aku punya selalu habis hanya untuk memikirkan mu, sempurnalah Tuhan yang masih sisakan sesosok yang menarik
Kamu itu langka
Bukan lahir dari angka atau sangka
Dan baiknya kamu itu, tanpa matematika
Sehingga sering merugikan terlalu banyak malam-malam ku karena kamu adalah biang keladi dari mayoritas insomnia, celaka!! selama rindu masih dijajah gelisah pasti tidur malam ku belum benar-benar merdeka
Kepada perempuan yang aku namai Carina
Semoga sesudah menulis ini pria ini tak lagi disembunyikan tulisan digelapkan kesadaran dan dirahasiakan Tuhan dengan selalu saja menyamarkan perasaanya terhadap Nona
Kepada perempuan yang aku namai Carina
Kamu mau tahu tidak kenapa aku memberimu nama itu, Nona?
Sebab kamu hanya boleh menjadi bintang paling terang kedua di langit-langit hati ini,
Karena yang pertama masih tetap tentang Ibu saya
Bintaro, 18/02/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H