Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ingin Terus Terang, tapi Hujan Terus

9 Januari 2021   05:15 Diperbarui: 9 Januari 2021   05:39 3866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Cuma bisa diam kala bertatap berubah tertutup Kata-kata di ujung lidah seolah terbungkam
Semula paling siap lalu meredup
Lagi-lagi hanya meninggalkan ingin yang memeluk angan
Tak pernah terungkapkan

Bukan yang pertama
Meskipun banyak bersua yang menjadi sia-sia
Aku seperti pelupa ketika luka bilang percuma
Tadinya ingin bersuara lalu menjadi rahasia
Lagi-lagi hanya menyeka tindak yang membujuk tidak
Tak pernah memalak kehendak

Sembunyi rasa disembunyikan pertanyaan
Tidak ada bunyi yang hujan di tempat orang lain sedang senang-senangnya musim bernyanyi
Disini hanya ada sunyi sesudah nyali bersembunyi
Dimana di langit-langit kepala, derasnya pertanyaan jahat itu masih saja menetes terus
Dan sekali lagi kata-kata hanya bisa terdiam ketika perasaaan ini ingin rasanya ber-terus terang, tapi hujan terus
Tak pernah menjadi sebuah jawaban yang meneduhkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun