Cuma bisa diam kala bertatap berubah tertutup Kata-kata di ujung lidah seolah terbungkam
Semula paling siap lalu meredup
Lagi-lagi hanya meninggalkan ingin yang memeluk angan
Tak pernah terungkapkan
Bukan yang pertama
Meskipun banyak bersua yang menjadi sia-sia
Aku seperti pelupa ketika luka bilang percuma
Tadinya ingin bersuara lalu menjadi rahasia
Lagi-lagi hanya menyeka tindak yang membujuk tidak
Tak pernah memalak kehendak
Sembunyi rasa disembunyikan pertanyaan
Tidak ada bunyi yang hujan di tempat orang lain sedang senang-senangnya musim bernyanyi
Disini hanya ada sunyi sesudah nyali bersembunyi
Dimana di langit-langit kepala, derasnya pertanyaan jahat itu masih saja menetes terus
Dan sekali lagi kata-kata hanya bisa terdiam ketika perasaaan ini ingin rasanya ber-terus terang, tapi hujan terus
Tak pernah menjadi sebuah jawaban yang meneduhkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H