Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu...

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menunggu Dimulai

5 Januari 2021   03:49 Diperbarui: 5 Januari 2021   04:35 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ragu tampak diraut langit
Cerah basah, gelap lemah
Tuhan tahu paru-paru bumi masih sakit
Sementara penghuninya pura-pura betah

Masih bimbang terjebak di lorong durasi
diputar ke belakang malu, ke depan ngilu
Tuhan tahu bait-bait normal masih sangsi
Sementara penyairnya tiba-tiba halu

Masih riskan hendak memeluk mesra janji
Terdengar manis, terucap elastis
Tuhan tahu serak-serak rezeki masih tersaji
Sementara pengemis keras-keras menangis

Masih bingung ketika harus memulai dari awal lagi
Berjauhan terlalai, berdekatan terkulai
Tuhan tahu uring-uringan ekspetasi masih alergi
sementara mimpi pembangkang sudah hampir sampai, mengapa mereka yang patuh tampak masih saja menunggu untuk dimulai?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun