Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan Doa di Kota Penuh Dosa

27 April 2020   08:14 Diperbarui: 27 April 2020   08:16 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                    Liar kini sedang terkurung
Jarak asyik bersenandung
Bunyi kini bertudung dan
Langit kota tampak sedang berkabung

Ramai pergi kemana? Tatkala dulu pernah ku rutuk. Hening seperti membungkus segala paru-paru kepanikan kota, sebab katanya izrail belakangan ini sibuk keluyuran mencari mangsa.

Dan begitulah kotaku yang kini langitnya tersendat menjatuhkan hujan penenangnya kebumi. Sialan,,, langit-langit kotaku rupanya sedang dijadikan tempat karantina doa-doa kaum panik. Masih banyak dosa barangkali, atau mungkin takut jenasahnya nanti di bully. Kebanyakannya takut tak bergaji.


Lagi lagi sialan,,, pagi siang malam mereka selalu menghujani doa di kotaku yang penuh dosa ini;

Wahai Tuhan

Tolong lekas sudahi kepanikan ini

Kota kami tak terbiasa bernapas dengan sepi,

Hati-hati,

Apalagi rugi.


27 / 04 /2020.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun