Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pinjam Sebentar Telapak Tanganmu

6 Juni 2019   20:14 Diperbarui: 30 Juni 2019   06:00 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebisa doaku menyangga langit agar tak runtuh, tetap saja butiran rindumu terjatuh. Ia jatuh tepat di telapak tanganku yang selalu ingin menggengam masa depan denganmu.

Sekuat rinduku membungkam mulut bintang malam agar tak menyebut-nyebut namamu, tetap saja kerlap-kerlip senyummu menggantung di bulu mataku. Ia gantungkan tepat di telapak tanganku yang senantiasa menenteng perasaannya padamu.

Semampu diammu melengangkan pikiranku agar tak mengingatmu, tetap saja berisik langkah dedaunan kering suaramu yang berserakan di gendang telingaku. Ia berserakan tepat di telapak tanganku yang selalu saja ingin pinjam sebentar telapak tanganmu. 

Aku hanya ingin menggariskan sepotong perjalanan tentang kita di masa depan.

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun