Mohon tunggu...
Puguh Prastyo24
Puguh Prastyo24 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muhammad Abduh Islam dan Pembaharuan Atas Pemikirannya

15 Desember 2023   13:55 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Islam dan Pembaharuan Pemikiran Muhammad Abduh

Muhammad Abduh lahir pada tahun 1849 di Mesir dan menjadi salah satu tokoh sentral dalam gerakan pembaharuan Islam pada akhir abad ke-19. Berpendidikan di Kairo dan Mekkah, Abduh dikenal sebagai seorang sarjana ulama yang mencoba menggabungkan tradisi Islam dengan nilai-nilai progresif. Sebagai seorang ulama, Abduh mendalami ilmu agama secara mendalam dan meraih pengakuan sebagai qadhi (hakim agama). Namun, daya tariknya terletak pada visinya untuk menyelaraskan ajaran Islam dengan kemajuan zaman. Ia aktif terlibat dalam reformasi pendidikan dan menjadi seorang pemikir yang memperjuangkan hak-hak individu serta kebebasan berpikir.

Konsep ijtihad menjadi pusat pemikiran Abduh. Ia memandang ijtihad sebagai instrumen vital untuk mengadaptasi Islam dengan perubahan sosial dan ilmu pengetahuan. Pemikirannya menekankan perlunya penalaran dan pemikiran kritis dalam menghadapi tantangan kontemporer.Pendidikan juga merupakan fokus utama Abduh. Ia memahami bahwa kemajuan umat Islam dapat dicapai melalui peningkatan pendidikan. Abduh berupaya merombak sistem pendidikan Islam tradisional agar mencakup ilmu pengetahuan modern, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai agama.

Muhammad Abduh meninggal pada tahun 1905, tetapi warisannya terus hidup melalui pengaruhnya terhadap gerakan pembaharuan Islam. Abduh tidak hanya membuka jalan bagi integrasi ilmu pengetahuan modern dengan Islam, tetapi juga menanamkan semangat inklusif dan progresif dalam memahami ajaran agama.

Dalam perjalannya pemikiran dari Muhammad Abduh sampai sekarang ini masih menjadi salah satu hal yang sangat berkembang pesat ya ini adalah pemikirannya tentang pembaharuan islam dalam bidang pendidikan. Abduh mempromosikan pendidikan modern dan ilmu pengetahuan sebagai sarana untuk memajukan umat Islam. Ia mendukung integrasi pengetahuan modern ke dalam kurikulum tradisional Islam, dengan keyakinan bahwa ilmu pengetahuan adalah anugerah Tuhan yang perlu dihargai. Dalam karyanya "Tafsir al-Manar."

Dalam buku ini, Abduh tidak hanya menjelaskan aspek-aspek tafsir Al-Qur'an, tetapi juga menyentuh isu-isu pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ia berargumen bahwa pemahaman agama harus selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan modern, dan pendidikan harus menjadi alat untuk memajukan masyarakat Muslim. 

Pemikiran dari Muhammad Abduh adalah salah satu pemikiran yang menjadi pelopor perubahan pada islam salah satunya adalah pada pembaharuan dalam bidang pendidikan. Seperti yang terjadi pada era sekarang ini gempuran zaman digitalisasi di era sekarang ini semakin marak dan semakin memberikan ancaman-ancaman yang membuat pemeluk agama islam sendiri memiliki rasa was-was. Karena era sekarang ini banyak sekali informasi-informasi yang membuat masyarakat dengan mudah dapat mendapatkannya. Sehingga pada era digitalisasi sekarang ini dimana pemikiran Muhammad Abduh adalah salah satu pemikiran yang memiliki relevansi yang bagus. Karena jika tidak melakukan kolaborasi dengan digitalisasi akan banyak membuat ketertinggalan dan kekurangan atas perubahan di era sekarang ini.Seperti halnya dalam pendidikan, Islam sendiri pada era sekarang ini telah banyak mengalami perubahan perubahan yang dimana perubahan tersebut salah satunya adalah dari tokoh pembaharuan islam. Begitupun kedepan pemikiran pemikiran tokoh-tokoh dan isu tentang pembaharuan masih menjadi kajian yang hangat untuk selalu di bahas 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun