Kabupaten Jepara - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gemiring Lor, kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.
Pada salah satu program KKN, mahasiswa memberikan pelatihan membuat prakarya tulang daun dengan melibatkan ibu-ibu PKK. Pelatihan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota PKK dan sebagian anggota Karang Taruna, di Balai Desa Gemiring Lor, Nalumsari, Jepara, kamis (22/08) sore.
Pelatihan prakarya tulang daun merupakan kerajinan tangan yang memanfaatkan alam sekitar. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatanya adalah daun yaitu daun sirsak, zat kimia KOH, air, pewarna makanan, baycline, gunting, pelobang kertas, baskom dan lateks.
Proses pembuatannya sangat mudah hanya dibutuhkan kesabaran dan ketelitian. Sebagai langkah awal, air dicampar bahan KOH dengan perbandingan lima liter air ditambah KOH tiga sendok. Selanjutnya daun yang telah dikumpulkan direbus menggunakan api kecil.Â
Setelah daun melunak, sikat daun secara perlahan menggunakan kuas yang lembut sehingga hanya tulang daunnya yang tersisa. Untuk membuat tulang daun menjadi putih, rendam dalam campuran air dan baycline dengan perbandingan satu banding empat selama 15 menit. Jika ingin lebih menarik tulang daun yang sudah putih diberi warna sesuai dengan keinginan.
Tujuan program ini adalah untuk melatih kreatifitas peserta serta membantu meningkatkan perekonomian peserta pelatihan dengan menjual hasil prakarya.
"Kami memberikan pelatihan prakarya tulang daun dengan sasaran ibu-ibu PKK serta anggota putri Karang Taruna. Tujuannya untuk meningkatkan kreatifitas masyarakat di Desa Gemiring Lor terutama bagi kalangan ibu ibu PKK, Setelah adanya pelatihan ini diharapkan nantinya akan  membantu dalam peningkatan ekonomi melalui prakarya tulang daun", ujar Puguh (20) Koordinator Mahasiswa.
Saat ditanyakan mengenai program pelaksanaannya, Puguh menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja unggulan kelompok KKN di Desa Gemiring Lor, selain meningkatkan kreatifitas warga desa nantinya program ini diharapkan dapat membantu ekonomi warga dengan menjual hasil prakarya, seperti gantungan kunci, case hp, pembatas buku, aksesoris,dll.
Program ini juga memberikan pengetahuan baru mengenai zat kimia yang digunakan dalam proses pembuatan prakarya tulang daun.
(Yulifah)Â