Mohon tunggu...
Puguh Dwiputro
Puguh Dwiputro Mohon Tunggu... -

seorang lelaki biasa yang sekedar ingin berbagi dengan menulis secara sederhana. Silahkan kunjungi blog saya : http://cintapuguh.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ragam Puisi Pendek ku

6 Juni 2012   02:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:21 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merindumu itu
serupa mengulum bibir senja, meneduhkan.

Lihatlah, dua angsa putih memadu rasa di telaga itu, mesra.
Tak seperti kita, hanya merindu tanpa bertemu. Hampa.

Terima kasih luka,
kau telah mengajariku betapa berartinya senyuman itu.

Serapuh istana pasir tertelan ombak di tepi pantai,
begitulah perlakuanmu pada rinduku,
tak berarti apapun.

Terimakasih telah menanam benih rindu di hati ini,
meski kau tak ingin menuainya.
Rindu itu milikku bukan milikmu.

Lezat sayang.
Itulah jawab yang kuharap kau haturkan
ketika menu rindu kusajikan di meja makan malam kita.

Aku adalah hati.
Sebentuk hati yg kau biarkan bermahkota nelangsa dalam tumpukan rindu usang.

Yakini kekasih,
hidupmu terlalu hambar untuk dijalani,
tanpa menuai cinta ini.

Rinduku hanyalah rasa nirmakna,
sampai kau disisiku memberinya jiwa.

Terpecahkan gelas rindunya kala bertemu di bangku tua itu
kekasih lama, kisah kembali bermula?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun