Mohon tunggu...
hari nan petang
hari nan petang Mohon Tunggu... Dokter - hari nan petang merupakan catatan perjalanan senja mengabadikan setiap moment yang hanya merupakan serpihan-serpihan bermakna

hari nan petang lahir di kota Klaten Jawa Tengah, belajar di kota gudeg hingga kota hujan. Meniti karir buruh dan mengabdi negeri sebagai ASN

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Ibu

13 November 2020   18:39 Diperbarui: 13 November 2020   18:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi remang masih berselimut kabut

Anak kecil tertidur di lincak kayu

Menunggu ibu

Jual sayur

Mimpiku habis terjual membawa mainan

Pulang kebahagiaan masa kecilku

Selimut dibawah awan tersingkap

Oleh angin pagi

Sesekali ibu menengokku di kursi kayu

Tuntutan hidup, perjuangan masa depan

Ibu...untuk anakmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun