Motif, sebenarnya apa yang dimaksud motif?, apakah motif batik atau motif yang lainnya?. Menurut Woolfolk (1993) motivasi adalah keadaan internal yang menaikkan, mengarahkan dan memelihara perilaku, sedangkan menurut Santrock dan Yussen (1992) motivasi dapat dipelajari sebagai motif biologis, motif untuk kompetisi, motif yang dipelajari dan berprestasi. Pertama, motivasi yang berarti motif biologis dipahami sebagai pola yang terbangun dalam sistem syaraf sentral anak sejak lahir, terutama berwujud pola tindakan baku yaitu seperangkat respons yang berbasis biologis yang terkait dengan perilaku yang distereotipkan. Misalnya seperti: memegang tangan anak untuk memotivasinya, tentu saja ini dapat membuat kekuatan tersendiri bagi anak. Kedua, motivasi kompetensi pada waktu bayi terbukti memberikan dasar yang lebih baik dalam memprediksi kompetensi lebih lanjut daripada hasil skor tes perkembangan. Mereka diberikan kesempatan untuk menentukan langkahnya sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri dalam berinteraksi dengan dan mengontrol lingkungan. Ketiga, motivasi dipelajari adalah motif yang diperoleh dari pengalaman berinteraksi dengan lingkungan. Tentu saja pertimbangan utamanya adalah dalam rangka menjaga eksistensi diri individu dan mengembangkan diri , sehingga menjadi individu yang bermakna baik bagi dirinya maupun bagi orang lain. Keempat, motivasi berprestasi. Sebagai salah satu motif yabg dipelajari, merupakan dorongan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar keunggulan, dan memperluas usaha untuk berhasil secara. Sebagai salah satu motif yang dipelajari, merupakan dorongan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar keunggulan, dan memperluas usaha untuk berhasil secara. Sebagai salah satu motif yabg dipelajari, merupakan dorongan untuk menyelesaikan sesuatu, mencapai suatu standar keunggulan, dan memperluas usaha untuk berhasil secara memuaskan. Kelima, motivasi keridhoan merupakan dorongan yang keluar dari hati yang ingin mengharapkan ridho Tuhan dalam setiap peilakunya. Perilaku yang muncul benar-benar tidak didasarkan pada pencapain kepuasan yang bersifat dunia semata, melainkan kepuasan yang sangat tinggi yang hanya mengharapkan ridho dan pahala dari Tuhan. Hirarki motif merupakan konsep Maslow yang mengisyaratkan semua individu memiliki lima kebutuhan utama yang harus dipuaskan yaitu; Kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, dan kepemilikan, harga diri dan aktualisasi diri. Adalah disadari bahwa di antara faktor internal dan eksternal, faktor internal lah yang memiliki sumbangan yang besar bagi terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif serta hasil pendidikan yang memuaskan. Adapun salah satu faktor psikologis yang sangat potensial untuk mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran adalah motivasi kompetensi dan berprestasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H