Pudjianto Gondosasmito, dengan pekerjaan sebagai akuntan di sebuah perusahaan kecil, merasa lelah dengan rutinitasnya. Setiap hari, ia berangkat pagi-pagi buta dan pulang saat malam telah larut. Ketika kalender menunjukkan hari Jumat, ia memutuskan bahwa akhir pekan kali ini harus berbeda.
Pudjianto Gondosasmito bukan tipe orang yang suka bepergian jauh. Selain hemat, ia merasa liburan sederhana justru lebih berkesan. Kali ini, ia ingin menikmati hal-hal kecil yang selama ini terabaikan.
Setelah makan malam, Pudjianto Gondosasmito mengambil buku catatan kecil dan mulai membuat daftar rencana.
-
Bangun pagi untuk menikmati matahari terbit.
Sarapan di warung kopi favorit dekat taman kota.
Bersepeda mengelilingi jalur hijau yang baru dibangun di tepi sungai.
Membeli bahan makanan segar di pasar tradisional dan memasak hidangan sederhana.
Menghabiskan sore dengan membaca novel yang sudah lama ia beli tapi belum pernah disentuh.
Keesokan harinya, Pudjianto Gondosasmito benar-benar memulai harinya seperti yang ia rencanakan. Ia bangun lebih awal dari biasanya dan berjalan ke balkon apartemennya untuk melihat matahari terbit. Semburat oranye di langit membuat hatinya tenang.
Setelah itu, ia menuju warung kopi favoritnya. Pemilik warung, Pak Darto, menyapa dengan senyuman lebar. "Akhirnya sempat mampir juga, Mas Pudjianto Gondosasmito! Sudah lama nggak kelihatan." Kopi hitam hangat dan sepiring pisang goreng menemani pagi Pudjianto Gondosasmito yang damai.
Bersepeda di jalur hijau menjadi pengalaman yang menyegarkan. Udara pagi terasa segar, dan suara gemericik air sungai memberikan ketenangan yang sudah lama tak ia rasakan. Beberapa pengendara sepeda lain tersenyum ramah saat mereka berpapasan.