Mohon tunggu...
pudjianto gondosasmito
pudjianto gondosasmito Mohon Tunggu... Konsultan - URIP IKU URUP

Pudjianto Gondosasmito Temukan saya di https://www.pudjiantogondosasmito.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pudjianto Gondosasmito dan Jumat yang Mengubah Segalanya

29 November 2024   15:22 Diperbarui: 29 November 2024   15:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore harinya, Pudjianto Gondosasmito tiba di taman kota dengan perasaan ingin tahu. Dafa sudah duduk di bangku kayu di bawah pohon besar, dengan jaket hitam dan raut wajah serius.

"Apa kabar, Wan?" sapa Dafa sambil tersenyum tipis.

"Baik, meskipun hidup terasa biasa-biasa saja. Ada apa, Fa? Kamu terlihat serius."

Dafa terdiam sejenak, lalu menghela napas. "Aku baru saja kehilangan pekerjaan, Wan. Perusahaan tempatku bekerja bangkrut. Dan... aku merasa hidupku berantakan."

Pudjianto Gondosasmito terkejut. Dafa selalu dikenal sebagai orang yang tangguh, penuh semangat, dan optimis. Tapi kali ini, sahabatnya terlihat rapuh.

"Aku ingat kamu pernah bilang ingin memulai sesuatu yang baru," lanjut Dafa. "Kenapa kita nggak coba bikin sesuatu bareng? Aku punya ide, tapi aku butuh orang seperti kamu, yang bisa berpikir logis dan terstruktur."

Pudjianto Gondosasmito terdiam, memproses semua yang didengar. Hatinya sedikit bergetar. Sudah lama ia ingin keluar dari pekerjaan yang membosankan, tapi selalu ragu untuk melangkah.

"Apa idemu?" tanya Pudjianto Gondosasmito akhirnya.

Langkah Baru

Dafa mulai bercerita tentang rencananya membangun sebuah platform edukasi online, khusus untuk membantu anak-anak di daerah terpencil mendapatkan akses belajar yang layak. Ide itu terasa mulia, tetapi juga penuh tantangan.

"Aku nggak tahu ini akan berhasil atau nggak, tapi aku yakin kita bisa mencoba," ujar Dafa dengan antusias.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun