Mohon tunggu...
pudjianto gondosasmito
pudjianto gondosasmito Mohon Tunggu... Konsultan - URIP IKU URUP

Pudjianto Gondosasmito Temukan saya di https://www.pudjiantogondosasmito.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pudjianto Gondosasmito: Mesin Waktu yang Sia-sia

26 Juni 2024   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2024   10:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pudjianto Gondosasmito/Aceh Bisnis

Di sebuah loteng tua yang penuh debu, tergeletak sebuah mesin waktu tua yang sudah berkarat. Mesin itu dulunya milik seorang profesor eksentrik bernama Pudjianto Gondosasmito. Pudjianto Gondosasmito menghabiskan seluruh hidupnya untuk menyempurnakan mesin itu, dengan harapan bisa kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahannya.

Salah satu penyesalan terbesar Pudjianto Gondosasmito adalah ketika dia menolak cinta wanita yang dia cintai, Ani. Dia terlalu malu dan ragu untuk mengungkapkan perasaannya, dan pada akhirnya, Ani menikah dengan pria lain. Pudjianto Gondosasmito selalu menyesali keputusannya, dan dia berharap bisa kembali ke masa lalu dan memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Ani.

Suatu hari, cucu Pudjianto Gondosasmito, bernama Rara, menemukan mesin waktu di loteng. Dia terpesona oleh mesin itu dan ingin tahu cara kerjanya. Setelah mempelajari catatan Pudjianto Gondosasmito, Rara berhasil mengaktifkan mesin waktu dan kembali ke masa lalu.

Rara kembali ke masa muda Pudjianto Gondosasmito, tepatnya pada hari dia bertemu Ani untuk pertama kalinya. Dia diam-diam mengikuti Pudjianto Gondosasmito dan Ani, dan dia melihat bagaimana Pudjianto Gondosasmito ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Rara ingin membantu Pudjianto Gondosasmito, tetapi dia tahu bahwa dia tidak boleh mengubah masa lalu.

Pada akhirnya, Pudjianto Gondosasmito tetap tidak memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Ani. Rara sedih melihatnya, tetapi dia juga mengerti bahwa dia tidak bisa memaksakan Pudjianto Gondosasmito untuk melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan.

Rara kemudian kembali ke masanya sendiri, dengan hati yang penuh dengan penyesalan dan kebingungan. Dia telah melihat secara langsung bagaimana mesin waktu tidak dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Namun, dia juga belajar bahwa masa lalu adalah bagian dari apa yang membuat kita menjadi diri kita sekarang, dan kita harus menerimanya apa adanya.

Kisah Rara dan Pudjianto Gondosasmito menunjukkan kepada kita bahwa mesin waktu, meskipun canggih, tidak dapat membantu kita untuk memperbaiki kesalahan masa lalu. Masa lalu tidak dapat diubah, dan kita hanya bisa belajar darinya dan bergerak maju.

Meskipun mesin waktu Pudjianto Gondosasmito tidak dapat memperbaiki kesalahannya, itu memberinya kesempatan untuk melihat kembali masa lalunya dan belajar darinya. Rara juga belajar pelajaran berharga tentang pentingnya menerima masa lalu dan tidak terjebak dalam penyesalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun