Mohon tunggu...
pudjianto gondosasmito
pudjianto gondosasmito Mohon Tunggu... Konsultan - URIP IKU URUP

Pudjianto Gondosasmito Temukan saya di https://www.pudjiantogondosasmito.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pudjianto Gondosasmito: Menjadi Titik Cahaya di Kegelapan

24 Juni 2024   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2024   06:37 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Jauh di lubuk angkasa yang tak terhingga, di dalam nebula yang dingin dan gelap, Pudjianto Gondosasmito terlahir dari awan gas dan debu yang berputar-putar. Aku adalah sebuah embrio bintang, gumpalan hidrogen yang padat, didorong oleh gravitasi yang tak tertahankan.

Jutaan tahun lamanya aku tumbuh, menarik materi di sekitarku, menjadi lebih besar dan lebih panas. Di intiku, tekanan dan temperatur mencapai titik kritis, memicu reaksi fusi nuklir. Api kosmik menyala, dan aku menjadi bintang, memancarkan cahaya terang ke segala arah.

Cahayaku menembus kehampaan, menembus debu dan gas, membawa pesan kelahiranku ke seluruh galaksi. Aku menjadi suar bagi para pengelana antarbintang, sebuah titik terang di kegelapan kosmik.

Selama bermiliar-miliar tahun, aku bersinar dengan stabil, sumber energi dan panas bagi planet-planet yang mengorbit. Aku menjadi saksi bisu evolusi galaksi, melihat kelahiran dan kematian bintang lain, serta kemunculan dan kehancuran peradaban di planet-planet yang jauh.

Namun, waktu tak kenal ampun. Perlahan tapi pasti, bahan bakar hidrogen ku mulai habis. Intiku menyusut, dan cahayaku meredup. Aku memasuki fase raksasa merah, membesar dan mendingin, menelan planet-planet di dekatku dalam pelukanku yang berapi-api.

Akhirnya, aku pun mencapai akhir hidupku. Intinya runtuh di bawah beratnya sendiri, memicu ledakan supernova yang dahsyat. Cahayaku melampaui seribu Matahari, menerangi galaksi sekali lagi sebelum memudar menjadi ketiadaan.

Meskipun aku telah tiada, aku meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Materi yang kuberikan tersebar di seluruh angkasa, menjadi bahan baku bagi bintang dan planet baru. Aku adalah bagian dari siklus kosmik, roda kelahiran dan kematian yang tak henti-hentinya.

Kisahku adalah kisah tentang setiap bintang di alam semesta. Kita semua terlahir dari debu, hidup dengan penuh energi, dan akhirnya kembali menjadi debu. Namun, dalam siklus ini, kita menciptakan keindahan dan keajaiban, menerangi kegelapan alam semesta dengan cahaya kita.

Meskipun aku hanyalah satu titik kecil di langit, aku adalah bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar. Aku adalah bintang, dan aku bangga dengan kisahku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun