Oleh : Pudji Widodo
Bendera merah putih terbentang,
Sejenak ikhlasmu terbayang.
Lalu menyalak salvo tembakan.
Hanya itu yang kami persembahkan.
Kami sampaikan hormat,
Seraya kami mengingat,
Peluru lawan juga menunggu,
Saat jiwa kami ganti diburu.
Kami kenang jasamu,
Kami teruskan jiwa kesatriamu.
Hanya keringat kami tercurah,
Sementara darahmu telah tertumpah.
Sampai di sini kami antarkan,
Tiupan terompet sendukan perpisahan.
Mengiring doa yang kami panjatkan,
Pengorbananmu menjadi teladan
Keluar melintas dinginnya gapura,
Meninggalkan harum bunga pusara.
Melambai sang dwiwarna bendera,
Berpesan tentang gunung, lembah dan hutan lebat.
Di sana saudara-saudara kami berada,
Mereka telah tersesat.
Amanat luhur rangkul mereka,
Karena kita bersaudara.
Padahal merah putih kami berbendera,
Sedang mereka tidak mengakui sang saka dwi warna.
Hingga tiba suatu saat,
Peluru mereka membuat dada kami tersengat.
Benarkah mereka saudara kita? (pw).
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 29112021 (90).
Mengenang Serka (anumerta) Aris Bintoro, Yonif RK 113/JS, Kodam Iskandar Muda, gugur di palagan Suru-Suru Yahukimo, Papua, 20/11/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H