Pengembangan kapasitas militer AUKUS ditunjukkan dengan upaya AS dan Inggris membantu Australia pengadaan kapal selam bertenaga nuklir. Sebuah realita betapa tidak mudah mewujudkan "dunia dalam satu meja." Padahal AS, Australia, Inggris dan Tiongkok hadir sebagai peserta dalam 3rd MNEK 2018.
Penutup
Meja mengingatkan perjuangan bangsa Indonesia ketika mewujudkan kemerdekaan dan amanat untuk mempertahankannya. Di atas meja tersurat kebijakan yang menyejahterakan ataukah membawa keterpurukan ekonomi negara. Dalam skala global, "dunia dalam satu meja" bermakna harapan dan perjuangan, juga gambaran kesejahteraan dan ancaman.
"Dunia dalam satu meja" menjadi tantangan dan harapan mewujudkan perdamaian kawasan regional dan global melalui upaya diplomasi. Angkatan Laut berbagai negara, termasuk TNI AL telah menunjukkan fungsi diplomasi membangun kepercayaan bersama mengatasi permasalahan maritim, meredakan ketegangan kawasan dan bersama menanggulangi krisis kemanusiaan. Fungsi diplomasi itu diantaranya dilakukan melalui berbagai forum latihan bersama dan pertemuan ilmiah keangkatan lautan.
"Dunia dalam satu meja" ibarat mata uang logam dengan dua sisi berbeda. Kelahiran aliansi AUKUS menjadi bukti, ketika dalam satu forum negara kawasan bersepakat dalam "satu meja" merancang bangunan kesejahteraan dan meningkatkan keamanan, ada negara dalam forum yang sama segera "satu meja" berunding mengatasi potensi ancaman.
Mungkin ini akan terus terjadi di berbagai belahan dunia. Maka "Dunia dalam satu meja" untuk mewujudkan perdamaian tak boleh berhenti diperjuangkan (pw)
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 30102021 (86).
***
Sumber :
1, 2, 3, 5, 6
4. Kemhan RI. Buku Putih Pertahanan Indonesia. 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H