Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Surat Telegram Menjelang Natal

25 Desember 2020   01:38 Diperbarui: 25 Desember 2020   23:34 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara pemberangkatan Satgaskes PRCPB TNI di dermaga Ujung,Koarmatim, foto : kominfo.jatimprov.go.id 26/12/2016


Konsolidasi dan berbagi tugas

Selama berlayar lintas laut menuju Bima NTB, kami melaksanakan konsolidasi, inventarisasi kesiapan material yang harus dikenali oleh personel yang berasal dari berbagai kesatuan,  menyusun organisasi tugas dan rencana pelayanan kesehatan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya Satgaskes didukung personel sejumlah 275 orang, dengan komposisi dari Yonkes 2 Kostrad 100 personel, Yonkes 1 Marinir 100 personel, Yonko 464 Korpaskhas AU 31 personel, Puskes TNI 2 personel, RSPAD Gatot Subroto 11 personel, Kesdam IX/Udayana 1 orang, RSAL dr. Ramelan 24 personel dan Diskes TNI AU 5 personel. Dua puluh dua orang diantara personel tersebut adalah dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi spesialis. Adapun organisasi tugas yang disusun diantaranya adalah Komandan Rumkitlap Letkol Laut dr. Aminuddin Harahap, Spesialis Anak dan Letkol Laut drg. Bachtiar sebagai Perwira Staf Operasi untuk mendukung Komandan Satgas yang telah ditunjuk melalui telegram Panglima TNI. Bagi Satgaskes PRC PB Bima, tugas ini merupakan tantangan untuk mengelola interoperabilitas jajaran kesehatan TNI dihadapkan pada singkatnya tahap perencanaan dan persiapan.


Komandan satgas Kolonel CKM drg Ketut Sukarnata yang sehari-hari menjabat sebagai Kakesdam IX/Udayana tidak ikut berlayar dengan KRI Bintuni 520, namun sudah berada di Bima sejak tanggal 24 Desember 2016 untuk melaksanakan Rapid Health Asessment ( RHA). Kakesdam IX/UDY menuju Bima langsung dari Denpasar, sejak Walikota Bima menyatakan status tanggap darurat sehubungan dengan musibah banjir yang melanda wilayahnya. Selain Tim RHA, Kesdam IX Udayana  juga mengirim  1 Tim Bantuan Kesehatan (TBK) untuk memberikan pertolongan awal kepadfa korban bencana dan memperkuat Klaster Kesehatan yang dipimpin Kadinkes Kota Bima. Kegiatan awal Tim RHA dan TBK ini dilaksanakan mengacu kepada Buku Pedoman Penanggulangan Krisis Kesehatan akibat Bencana (Kemenkes, 2011).  


Dari Kakesdam IX/Udayana saya menerima informasi pendahuluan tentang situasi dan kondisi kota Bima, termasuk rencana lokasi gelar Rumkitlap, kemampuan fasilitas kesehatan lokal dalam memberikan pelayanan baik pelayanan dasar di Puskesmas maupun rawat lanjutan di rumah sakit, lokasi pengungsian, situasi  distribusi air bersih, distribusi BBM, situasi sanitasi pemukiman dan tentu saja apakah masih terus turun hujan  Informasi juga saya  kumpulkan sebelum berangkat berlayar dari berbagai media termasuk dari media sosial. Informasi data kesehatan resmi juga saya peroleh dari profil kesehatan Provinsi NTB dan Kota Bima yang bisa kami akses via internet. Semua data tersebut penting bagi kami untuk menyusun Peta Situasi, Peta Operasi, Peta Administrasi dan Logistik.


Selasa, 27 Desember 2016, saya terbangun ketika anjungan kapal menggemakan oemrop  waktu sholat subuh, arah kiblat.dan lokasi sholat jemaah. Pemandangan di luar jendela kamar masih gelap pekat. Baru setelah jam pukul 04.30 mulai tampak siluet pulau, rupanya KRI Bintuni 520 berlayar di perairan yang yang tak jauh dari pantai. Tentu saja hal ini yang diharapkan personel Satgas, karena kemungkinan besar bisa mendapat sinyal telepon seluler. Kepada Dansatgas saya informasikan posisi KRI dan perkiraan Waktu Datang (WD) KRI Bintuni. Sekitar jam 08.00 WIT, KRI Bintuni 520 sudah masuk perariran Bima dan Jam 10.00 anjungan mengumumkan "Kapal pada posisi, kapal pada posisi" artinya KRI Bintuni 520 sudah aman bersandar di dermaga.


Di Dermaga pelabuhan Bima telah menunggu Dansatgaskes, Dandim Bima, Dandenbekang Korem serta pejabat Pemda Bima. Tak berapa lama kemudian kami sudah bertemu dan berkumpul di Longue Room kapal. Dansatgaskes, Staf BPBD Bima dan Kadinkes Kota Bima menyampaikan informasi singkat perkembangan dan penanganan bencana kepada PJO Satgaskes PRC PB TNI. Dari kapal PJO disertai pejabat terkait kemudian menuju ke Kantor Walikota yang dijadikan Posko Bencana Banjir Bima, di sana telah menunggu Kepala BNPB Laksda TNI Willem Rampangiley. Sementara personel satgas melaksanakan debarkasi dan segera bergeser ke kawasan Paruga Nae, lokasi Rumkitlap TNI akan digelar.


"Bima kami datang dan siap melaksanakan tugas".

Anggota Satgaskes PRC PB membersihkan lumpur di Puskesmas Paruga Bima agar segera bisa dipergunakan untuk pelayanan, dokpri               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Anggota Satgaskes PRC PB membersihkan lumpur di Puskesmas Paruga Bima agar segera bisa dipergunakan untuk pelayanan, dokpri googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Pudji Widodo

Sidoarjo, 24 Desember 2020 (64)

(Ditulis untuk mengenang : Gempa Bumi dan Tsunami Maumere Flores 12 Desember 1992,  Tsunami Aceh 26 Desember 2004, Gempa Aceh Pidie Jaya 7 Desember 2016   Banjir Bandang Bima 21-23 Desember 2016,Tsunami Banten dan Lampung 22 Desember 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun