Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengalaman Bertugas sebagai Dokter Kontingen Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina

18 Januari 2020   15:02 Diperbarui: 18 Januari 2020   15:14 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capaian dukungan kesehatan (sumber Laplak kegiatan bidang medis kontingen)

d. Berbeda dengan pelaksanaan Asian Games 2018 di mana seluruh pembeayaan pelayanan kesehatan ditanggung penuh untuk semua resiko yang dialami atlet dan anggota kontingen. Pada SEA Games 2019 anggota kontingen yang sakit hanya ditanggung untuk tindakan kegawatdaruratan, rawat jalan, serta pemeriksaan penunjang X foto rontgen dan laboratorium sederhana.

e. Dari aspek kesehatan preventif dan pengamanan, seharusnya kebijakan menempatkan akomodasi kontingen di hotel diikuti dengan pemisahan ruang makan kontingen dengan tamu umum hotel. Hal ini berbeda dengan akomodasi di wisma atlet yang komunitasnya sama.

Wasana Kata

Eksistensi Staf Bidang Medis CDM laksana perwira staf Komando Tugas Gabungan dalam suatu kegiatan operasi militer, yang saran dan tindakannya memiliki akses langsung kepada CDM tentang pelaksanaan dukungan dan pelayanan kesehatan personel Kontingen Indonesia pada SEA Games 2019 Fipina. Tim medis kontingen SEA Games Indonesia telah melaksanakan tugas dengan capaian kuantitatif dapat mendukung 89,84% dari kebutuhan venue cabor resiko tinggi, meskipun dengan personel kesehatan yang terbatas.

Terdapat tiga wacana penting yang terkait pelaksanaan tugas bidang medis CDM yaitu KLB Polio di Filipina pada tahap persiapan tugas dan serangan topan Kammuri di Filipina serta pembeayaan pelayanan kesehatan saat pelaksanaan SEA Games. Sedang pada fase pengakhiran adalah penanganan lanjutan bagi 1 atlet Kick Boxing yang mengalami cedera  ruptur ligamen cruciatum anterior (ACL) lutut kiri.

Beberapa catatan penting menurut penulis adalah pemenuhan dan distribusi personel medis seyoyanya berdasarkan jumlah atlet yang didukung, resiko cabor dan beban kerja. Demikian pula sesuai dengan dominannya kasus muskuloskeletal, maka eksistensi masseur dan fisioterapi menjadi sangat penting. Hal ini terkait kondisi yang diperlukan para atlet baik fase prapertandingan/perlombaan yang memerlukan penatalaksanaan pencegahan cedera, maupun setelah berlaga yang memerlukan pemulihan dan perawatan cedera. Masseur dalam UU Nomor 36 /2014 termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan tradisonal ketrampilan. Oleh karena itu di dalam melaksanakan tugasnya tetap mendapat supervisi dokter kontingen. Adanya kasus barotrauma gigi menunjukkan perlunya pemeriksaan kesehatan yang paripurna, termasuk tidak boleh mengabaikan status kesehatan gigi atlet.


Semoga bermanfaat, NO MEDICAL -NO GAME

Sumber bacaan :

1. Detik,  03 Oktober 2019, diakses 15 Januari 2019.
2. Cebu Daily,  December 02,2019, diakses 15 Januari 2020.
3. VOA, diakses 15 Januari 2020
4. Liputan6,   26 Agustus 2018, diakses 15 Januari 2020.
5. Laporan pelaksanaan tugas Bidang Medis CDM Kontingen Indonesia pada SEA Games 2019 di Filipina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun