Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bambu dan Cemara Laut

15 Januari 2025   18:43 Diperbarui: 16 Januari 2025   02:29 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pengunjung pantai tampak girang,
Mendapati lapak bibit cemara laut.
Menjadi cendera mata ketika pulang,
Dibelinya beberapa batang terbungkus sabut.

Nun jauh di sana dilihat pengunjung,
Barisan tegak tertancap di laut.
Bukan bagan membuatnya bingung,
Pagar bambu seperti talud.

Kokoh menopang digoyang ombak,
Bukan bakau pelindung tepian laut.
Penjual cemara ikut menyimak,
Pura-pura bingung seakan kalut.

Seperti cemara memperindah pantai,
Pengunjung ingin menikmati tepian laut.
Namun yang tampak penancap bambu bekerja santai,
Ada tuan menjamin tak perlu takut.

Pengunjung pulang membawa bimbang,
Ingin tepian jalan desanya berhias cemara rimbun.
Yang diingatnya bukit berlubang ditambang,
Sementara tepi laut liar ditimbun.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 15012025 (200/142 ).
Sumber gambar : FKT. UGM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun