Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Kita

18 Desember 2024   04:00 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:40 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
   Jejak Australophitecus afraensis di Tanzania (Raffaella Pellizzon dalam: sains.kompas.com)


Matahari tepat di puncak ubun-ubun,
Kala engkau terakhir bertanya.
Mengapa aku tak pernah marah,
Hingga di ujung batas kita harus berpisah.

Senja membuat matahari rebah di kebun,
Tinggal bayangmu masih merona.
Di jingga petang bayangmu menulis pesan,
Kita selamanya berbeda jalan.

Lalu malam membuat pandangku rabun,
Namun tidak pada benak yang meronta.
Pada mimpi nostalgia tersimpan,
Menjelajah kemungkinan berjumpa harapan.

Tiba pagi masih berembun,
Tetap di tempat yang sama.
Mungkin ada jejak kita terulang,
Untuk mengembalikan kisah yang hilang.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 17122024 (197/138)

Sumber gambar: sains.kompas.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun