Di alun-alun berbaris para punggawa,
Raja menganugerahkan lencana.
Kepada mereka yang bertugas setia.
Teriring titah bagi hulubalang dan panglima.
Negeri harus aman dari perusuh,
Putra mahkota telah ditunjuk.
Putusan sidang agung telah jatuh,
Pengacau akan dibekuk.
Lalu menderu kereta perang,
Barisan rancak menusukkan tombak.
Unjuk terampil memanah dan berpedang,
Rakyat terhibur dan bersorak
Berbaris pula para bhayangkara.
Mengacungkan umbul-umbul dan bendera.
Raja gembira tersenyum lega,
Menyaksikan prajurit mahlr berlaga.
Unjuk gelar prajurit pun usai,
Para bhayangkara ke barak menepi.
Rakyat pulang riuh ramai,
Alun-alun kembali sepi.
Tinggal tugu menjulang tak mengerti,
Kala rakyat mengetuk nurani.
Untuk siapa satya bhayangkara,
Bagi negeri atau penguasa?
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 06102024 (186/128).
Sumber gambar : historyandlegacy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H