Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu dan Pasal Kalap

25 Agustus 2024   03:14 Diperbarui: 26 Agustus 2024   03:25 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang anak mengetuk pintu di tengah malam,
Lalu menjawab penyebab wajahnya lebam.
Di pintu rumah Ibu bergumam,
Langit negeri berawan hitam.

Bau keringat anak menyeruak,
Lelah seharian berunjuk rasa.
Menggugat parlemen tak bijak,
Mengatur pasal syarat berkuasa.

Seteguk air pelega penat,
Dari ibu tulus memberi.
Ananda bersama barisan bersemangat,
Menegakkan demokrasi negeri.

Ditatapnya anak tertidur lelap,
Entah menjadi apa di masa depan.
Sementara petarung parlemen kalap,
Merubah pasal sesuai pesanan.

Putusan hakim pengadil tidak ditaati,
Pasal kontestasi calon pembesar diganti.
Lupa besarnya kekuatan rakyat,
Barisan pemberi amanat.

Sujud ibu berdoa ikhlas,
Suaminya telah gugur membela negara dan bangsa.
Akankah di kerumunan jalanan anak pun tewas.
Ketika mencegah pecandu syahwat berkuasa.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 24082024 (182/130).

Sumber gambar : kompas.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun