Bunga mekar di timbunan sampah.
Wangi di tengah lindi busuk.
Di sana ada pemulung mengusir resah
Menjaga semangat tak terpuruk.
Hanya memungut sampah tertentu,
Ditimbang menjadi sedikit rupiah.
Menjaga asa pikiran tak buntu,
Anak butuh seragam sekolah.
Kala timbunan sampah dikais dan diaduk,
Barang limbah didaur ulang.
Di pulau seberang timah dan emas* dikeruk.
Ditambang dan dijual saudagar curang.
Di timbunan sampah bunga masih mekar.
Wanginya menemani pemulung sabar.
Mengantarnya pulang ke bedeng sempit,
Istirahat siang perut melilit.
Dia tunaikan wajib puja doa dan dzikir,
Percaya Tuhan menjaga hidupnya.
Sedang di penjara saudagar keras berpikir,
Bagaimana menyembunyikan curian harta.Â
Pemulung masih menyembah Ilahi,
Di bedengnya memohon berkat rejeki.
Sedang di parlemen ada wakil rakyat menambah pundi,
Dalam jaring digital bermain judi.
Di timbunan sampah, bunga masih mekar mewangi.
Pudji Widodo,
Sidoarjo, 2962024 (175/123)
Sumber foto :Â ypdmti.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H