Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer. Pensiunan.

Ada bila berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunga di Timbunan Sampah

29 Juni 2024   05:03 Diperbarui: 30 Juni 2024   02:40 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : ypdmti.org

Bunga mekar di timbunan sampah.
Wangi di tengah lindi busuk.
Di sana ada pemulung mengusir resah
Menjaga semangat tak terpuruk.

Hanya memungut sampah tertentu,
Ditimbang menjadi sedikit rupiah.
Menjaga asa pikiran tak buntu,
Anak butuh seragam sekolah.

Kala timbunan sampah dikais dan diaduk,
Barang limbah didaur ulang.
Di pulau seberang timah dan emas* dikeruk.
Ditambang dan dijual saudagar curang.

Di timbunan sampah bunga masih mekar.
Wanginya menemani pemulung sabar.
Mengantarnya pulang ke bedeng sempit,
Istirahat siang perut melilit.

Dia tunaikan wajib puja doa dan dzikir,
Percaya Tuhan menjaga hidupnya.
Sedang di penjara saudagar keras berpikir,
Bagaimana menyembunyikan curian harta. 

Pemulung masih menyembah Ilahi,
Di bedengnya memohon berkat rejeki.
Sedang di parlemen ada wakil rakyat menambah pundi,
Dalam jaring digital bermain judi.

Di timbunan sampah, bunga masih mekar mewangi.

Pudji Widodo,
Sidoarjo, 2962024 (175/123)

Sumber foto : ypdmti.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun